Malam harinya seperti biasa kembali kuikuti kelas Belajar menulis PGRI pertemuan yang ke 7, pertemuan kali ini tidak terlalu bisa fokus dikarenakan hp ku di pegang anakku yang paling kecil. Hambatan ini aku atasi dengan membuka wa melalui laptop, tapi karena kondisi laptop yang error' akhirnya terpaksa pertemuan ke 7 ini ku ikuti apa adanya.
Malam ini materi kelas BM adalah "Writer's blok' yang akan disampaikan oleh nara sumber yang dipandu oleh moderator.
Moderator kali ini adalah ibu Lely Suriani, beliau bukan orang yang asing karena pernah berkolaborasi dalam pembuatan buku antologi aku dan anakku, selain itu komunikasi antar kami masih terjalin baik sampai saat ini.
Seperti biasa kegiatan dimulai dengan sapaan hangat dari sang moderator.
"Sebelum kelas dimulai.. siapkan segala sesuatunya.. agar dalam mengikuti pemaparan materi bisa fokus..
Terimakasih
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Bismillah.. Alhamdulillah..
Segala puji bagi Alloh, Tuhan semesta alam.
Penuh rasa syukur kita bisa bertemu di room chat yang semarak ini.
Yang saya hormati Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd., Guru Blogger Indonesia, selaku Founder Belajar Menulis PGRI
Juga yang saya hormati, para nara sumber hebat, yang selalu siap berbagi ilmu dengan dahsyat, seningga menuai banyak manfaat.
Tak terkecuali buat Nara Sumber malam ini
Segenap Tim Belajar Menulis PGRI.
Para peserta Belajar Menulis PGRI gelombang 25 dan 26. Yang berbahagia.
Sungguh suatu anugerah yg luar biasa malam ini, saya bisa mengunjungi, membersamai dan berkolaborasi dengan para pegiat literasi dari seluruh pelosok negeri.
Dan yang membanggakan hati, bisa mendampingi nara sumber sejati, yang telah siap berbagi.
Bertepatan dengan HARLAH PANCASILA, tanggal 1 Juni, Dengan semangat Patriotisme dan Cinta Tanah Air yang tetap terpatri dalam dada, jadilah penulis dan pegiat literasi yang selalu menjunjung nilai - nilai luhur bangsa, memiliki wawasan kebangsaan yang kuat sekaligus maju dalam wawasan global yang mendunia.
Guna melancarkan dan runtutnya acara, kegiatan malam KBM malam ini bagi menjadi 5 mata acara, yaitu :
1.Pembukaan.
2.Perkenalan.
3.Uraian materi
4.Tanya Jawab.
5. Penutup.
Sebagai mata acara pertama yaitu Pembukaan, dengan membaca Bismillahirrohmanirrohim bagi yang beragama Islam, dan bagi yang beragama lain, disesuaikan dengan keyakinan dan kepercayaan masing- masing.
Selanjutnya perkenalkan, saya LELY SURYANI, sebagai moderator debutan.
Jadi, mohon jangan di bully sangat, karena masih butuh penyemangat, dan juga nasehat, agar bisa melesat, berkarya dengan pesat.
ππ
Perkenalkan juga Narasumbernya, mari simak puisi akrostik di bawah ini :
Dara cantik muda belia.
Indah dipandang penuh pesona
Tiada henti melaju berkarya
Talentanya sigap membahana
Aktifis literasi yang luar biasa
Written Block tema malam ini
Ide bisa hilang, musnah ditelan bumi
Dia datang membawa misi
Yakin dan mantap untuk berbagi
Ada banyak kebermanfaatan menanti
Usah ragu mantapkan jiwa
Tak kan ada yang sia - sia
Acap kali raga menyapa
Menulislah goreskan pena
Ide bertebaran menghiasi dunia.
Itulah sedikit sapaan dan pembukaan dari moderator.
Selanjutnya perkenalan Nara Sumber. Untuk lebih mengenal Nara sumber
Bisa klik tautan profil beliau dinbawah ini
https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html
Setelah membaca profil Nara sumber kita pada malam hari ini yakni Bu Ditta, alangkah takjubnya aku, bagaimana tidak diusianya yang masih sangat muda dia sudah menorehkan prestasi yang luar biasa, selain bangga aku juga iri, aku yang sudah berumur hampir 40 tahun belum bisa menorehkan prestasi sehebat itu.
Sungguh membaca profil beliau mampu menumbuhkan motivasi dalam diri untuk lebih berkarya dan belajar lagi.
Perkenalkan, saya Ditta Widya Utami, salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat.
Dan saat ini alhamdulillah sedang mengemban amanah sebagai pengajar praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3.
Saya pun merupakan alumni pelatihan ini. Tepatnya saya ikut di Gelombang ke-7.
Sangat bersyukur bergabung karena pada saat itu saya berkesempatan ikut tantangan Prof. Eko di angkatan pertama. Buah manisnya terbit buku mayor pertama. Alhamdulillah.
Selain di blog Ruang Inspirasi ( https://dittawidyautami.blogspot.com ), sesekali saya juga menulis di Kompasiana :
https://www.kompasiana.com/ditta13718
Setelah perkenalan Nara sumber selanjutnya pemaparan materi. Seperti biasa moderator menyapa kembali dengan pantun indahnya.
Sapu sabut di atas jala,
Rapi tertata makin tinggi,
Kita sambut sang idola,
Mbak Dita siap berbagi
Bismillah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh..
Pada malam ini materinya adalahi tentang sebuah istilah yang dipopulerkan pertama kali oleh psikoanalisis Edmund Bergler : _*writer's block*_.
Sebelum pemaparan lebih lanjut kami diberikan sebuah tantangan,
Ketentuan tantangan menulis tema Pancasila
Buat tulisan 1 paragraf (minimal 5 kalimat)
Berisi ttg pengalaman pribadi/praktik baik
Tulisan atau pengalaman disesuaikan dengan profesi atau sebagai penulis
Harus berkaitan dg salah satu sila dalam Pancasila
Tantangan menulis diberikan waktu selama 10 menit, para peserta berlomba-lomba mengikuti tantangan tersebut .
Format tantangannya sebagai berikut:
Jangan lupa tulis :
Nama :
Kota :
Gelombang :
Isi tantangan :
Setelah waktu selesai materi dilanjutkan kembali.
Apa hubungannya dg writer's block (WB)?
Apakah ada yang sempat merasa tak punya ide menulis? Sudah menulis tapi kemudian kehilangan kata-kata?
Menulis ttg Pancasila mungkin mudah. Namun, ketika ditambah syarat harus dikaitkan dg profesi, berupa pengalaman pribadi, serta harus terkait salah satu sila Pancasila, mungkin kemampuan menulis kita akan melambat.
Nah, kalau iya, bisa jadi kita sedang terserang _writer's blok_. Kebuntuan menulis.
Wikipedia mengartikan _writer's block_ sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.
Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB (writer's block).
Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional.
Karena _writer's block_ umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis. Dengan kata lain, WB bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun.
Berapa lama WB bisa terjadi?*
Jawabannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi WB tersebut.
Pertanyaannya, mau sampai kapan kita biarkan WB ini berlangsung?
Agar bisa mengatasi writer's block, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya.
Lalu, apa saja *penyebab _writer's block_*?
Dari berbagai media dan artikel yang tersebar di dunia maya, ditambah dengan pengalaman pribadi, ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan _writer's block_
Mencoba topik/metode baru dalam menulis
Stress
Lelah fisik atau mental
Terlalu perfeksionis
Mencoba metode/topik baru dalam menulis* bisa jadi salah satu penyebab WB.
Misal, seperti tantangan kita di awal. Bagi yang mengetahui sejarah hari lahirnya Pancasila, mungkin tak kan mengalami kesulitan dalam menulis.
Tapi bagaimana dengan orang-orang yang merasa bahwa ini adalah "topik baru" dalam bahan tulisan mereka?
Maka, WB bisa saja datang kepada orang-orang yang masih asing dengan topik tulisannya.
Tapi, jika kemudian kita teguhkan komitmen, lalu mencari bahan bacaan tambahan, maka WB yang terbentuk bisa segera kita hancurkan.
Ya, *membaca referensi tambahan* bisa jadi salah satu solusi mengatasi WB.
Tak hanya topik baru, metode baru dalam menulis pun bisa membuat kita terserang WB.
Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah. Kemudian diminta membuat puisi. Keduanya tentu memiliki metode penulisan yang berbeda.
Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya.
Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak WB.
Dalam sebuah jurnal berjudul "Stres dan Solusinya dalam Perspektif Psikologi dan Islam" yang ditulis oleh Admin Admin dan Himma (2019) disebutkan bahwa *stres* adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari
luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.
Baik stres, *lelah fisik maupun mental* bisa juga menjadi sebab-sebab kita terserang WB. Misal kita dituntut menyelesaikan tulisan untuk segera dikirim. Ketika stres, bisa jadi kita malah kehilangan inspirasi untuk melanjutkan menulis.
Meski stres dan lelah fisik bisa menyebabkan WB, sesungguhnya menulis pun bisa dijadikan salah satu cara healing terbaik.
Caranya? Dengan metode *jurnal meditasi*, yaitu menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan, tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut.
Buat saja tulisan ekspresif. Curhat. Tentang segala yang dirasa, dikeluhkan (jika ada), dsb.
Jika sudah tenang, semoga kembali muncul inspirasi untuk melanjutkan menulis.
Terakhir, salah satu hal yang dapat menyebabkan WB adalah *terlalu perfeksionis*.
Nah untuk membahas penyebab WB keempat, pemateri mengajak para peserta mengunjungi tulisan beliau.
https://www.kompasiana.com/ditta13718/62912d19ce96e5210036faf2/emosi-saat-menerima-sk-pppk-guru-sebuah-memoar
Bapak Ibu mungkin bertanya, apa hubungannya tulisan tentang PPPK dengan materi sekarang?
Bapak dan Ibu, di Kompasiana serta beberapa blog lainnya terkadang muncul keterangan jumlah pengunjung dan atau yang membaca artikel tersebut.
Bapak Ibu mungkin bertanya, apa hubungannya tulisan tentang PPPK dengan materi sekarang?
Bapak dan Ibu, di Kompasiana serta beberapa blog lainnya terkadang muncul keterangan jumlah pengunjung dan atau yang membaca artikel tersebut.
QTulisan ini adalah salah satu rekor terbaik saya saat ini karena telah dilihat dan atau dibaca lebih dari 10.000 kali dalam waktu satu hari sejak dipublish.
Tentu ada banyak tangan dari orang-orang yang berbaik hati turut membagikan link tulisan sehingga jangkauannya meluas
Saya senang. Tentu. Tapi ... hal-hal seperti ini bisa jadi boomerang bagi penulis daaan menjadi penyebab WB.
Mengapa?
Karena Ketika kita "sukses" menulis, katakanlah banyak dibaca orang. Atau buku kita jadi best seller.
Setelahnya kita mungkin akan berpikir bagaimana caranya agar tulisan kita bisa menarik banyak pembaca lagi? Bagaimana agar tulisan kita banyak dikomentari lagi? Bagaimana agar tulisan kita menjadi "sempurna".
Ketika hal ini terjadi, ada dua kemungkinan:
Penulis tetap melaju dengan tulisannya. Atau
Penulis terserang WB dan mulai tersendat sendat menulisnya
Ingin menghasilkan yang terbaik itu perlu. Tapi, bila terlalu perfeksionis kita harus mampu mengerem diri.
Bukankah segala sesuatu yg berlebih itu kurang baik?
Alih-alih menghasilkan tulisan, sikap kita yang terlalu perfeksionis bisa jadi membuat kita malah terserang WB.
Kecepatan menulis kita berkurang, ide-ide terasa hilang, sulit fokus setiap kali akan menulis, dsb.
Kegiatan selanjutnya adalah tanya jawab
Beberapa pertanyaan dan Jawaban yang berhasil dirangkum:
Selamat malam Bu Lely dan Bu Ditta,
Elen Pakpahan
Serpong
Gel.25
Saya sepertinya tipe perfeksionis.
Kalau tulisan saya belum sebagus yang saya inginkan rasanya tangan saya gatal, inginnya edit dan edit lagi.
Alhasil saya menulis cenderung lambat.
Mending kalau saya lagi mood, kalau tidak... tulisan bisa terbengkalai beberapa waktu.
Pertanyaan saya:
Apakah mood yang gampang berubah termasuk writer's block?
Bagaimana caranya/ tips supaya pekerjaan menulis saya bisa lebih cepat?
J1
Selamat malam juga πππ»
Mood yang sering berubah tentu bisa menjadi penyebab WB. Tapi ada beberapa tips sederhana yang ampuh untuk mengembalikan mood menjadi baik (ini berdasarkan pengalaman saya dan juga beberapa artikel yg pernah dibaca).
Tersenyum. Hal yang paaliiing sederhana untuk mengembalikan mood adalah : tersenyum.
Lebih ampuh lagi bila menatap wajah kita yg tersenyum dg bantuan kaca.
Tahan beberapa detik. Coba berulang untuk tersenyum.
Insya Allah, suasana hati akan membaik.
Hal lainnya untuk mengembalikan mood bisa dengan melakukan hobi masing masing. Misal kalau saya refreshing dengan baca novel ringan, atau sekedar jalan jalan ke luar rumah meski hanya pergi ke pasar.
Bagaimana agar tulisan cepat selesai?
Akhirkan pengeditan.
Dalam dunia kepenulisan, proses editing bisa memakan waktu lebih banyak dari menulis bahan asli itu sendiri.
Bukankah tulisan yang baik itu adalah tulisan yang selesai?
Maka tulis saja dulu sampai tuntas.
Buku teks book saja satu dua ada revisi meski telah dipublish. Pun dengan buku buku penulis ternama.
Jadi, ayo tulis sampai selesai, lalu publis.
P2.
Assalamu'alaikum Wr Wb.
Nama : Kasiatun
Kota : Pelalawan
Gelombang : 26
Pertanyaan :
Bagaimana cara kita untuk bisa memfokuskan tulisan kita ke tema yang akan kita tulis.
Dan bagaimana caranya untuk kembali lagi ke tema jika kita sudah jauh menulis tetapi baru menyadari kalau tulisan kita itu lari dari tema tulisan kita.
Terima kasih sebelumnya.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
J2
Kerangka tulisan.
ingin tulisan kita fokus, sesuai alur, sesuai rencana, maka kerangka tulisan menjadi kunci utama.
Lalu buat rinciannya. Kembangkan tulisan deh akhirnya.
Buat garis besar dari apa yang ingin kita tulis. Minimal seperti daftar isi, insya Allah itu akan sangat sangat membantu kita untuk fokus dg tema.
pertanyasn ke 3..
P3.
Nelwiza
Riau
Gel 26
Apa yang harus dipersiapkan agar menjadi seorang Penulis terkenal?
Bagaimana agar ide dan tulisan kita terus mengalir seketika menulis dan tidak terjadi writer.s Block?
Yang harus disiapkan? Menulis resume, saling mengunjungi blog, sering menulis dan membagikan tulisan, tetap berkarya insya Allah bisa mendekatkan Mas/Mbak Nelwija dg harapan menjadi penulis terkenal.
Tetap konsisten dalam dunia kepenulisan yaaa ...
Ibarat teko. Akan bisa mengalirkan air dengan lancar bila tekonya diisi.
Kita juga sama. Bila ingin lancar menulis, maka diri kita pun perlu diisi. Bagaimana caranya? Dengan banyak membaca
Membaca itu menabung kosa kata, ide, wawasan, dsb. Semakin sering membaca, semakin sering praktik menulis, insya Allah akan semakin baik dan lancar tulisannya.
P4.
Selamat malam bu, perkenalkan :
Nama : Sim Chung Wei
Kota : Jakarta
Gelombang :26
Pertanyaan : Beberapa waktu lalu saya menonton vidio singkat tentang teknik Pomodoro dari Fransisco Cirillo, apakah bisa dijadikansolusi menghadapi WB?
https://youtube.com/shorts/-Rj_TFjYYSk?feature=share
Beliau ini adalah keturunan Thionghoa.. jadi saya kemarin sempat mengorek tentang beliau..
Sebetulnya yg tau obat WB terbaik untuk kita adalah diri kita sendiri. Hal ini karena Penyebab WB yang datang ke tiap orang bisa berbeda beda.
Teknik pomodoro ini keren. Bagus. Tinggal dipraktikkan saja.
Bagi yang belum terbiasa, mgkn bisa set alarm setiap 25 menit. Lalu istirahat 5 menit alarm lagi untuk kembali produktif.
Kita akan lanjut pertanyaan ke 5..
Assalamualaikum bun. saya bu Elmi dari Riau gel 25, mau bertanya. Kadang-kadang kita merasa ragu dalam diri kita sendiri tentang menulis Nah kira-kira apakah ini juga termasuk WB. Dan bagaimana cara mengatasinya, mohon arahannya Bun terima kasih
Bunda Lely, mengingat waktu sudah melebihi pukul 21.00, bolehkah semua pertanyaan dishare langsung?
P7.
Assalamualaikum, salam kenal Bu Ditta π
Nama : Oktavia Hadianingsih
Kota : Palangka Raya
Gelombang : 25
Pertanyaan :
Bagaimana cara untuk menghilangkan WB saat kita memang diharuskan menulis topik baru?
Terima kasih atas jawabannya π
P6.
Assalamualaikum
Nama : Ahmad Sahudin
Kota. : Kab. Lombok Barat
Gelombang : 26
Pertanyaan
Bagaimana cara kita agar tidak terlalu sering terkena WB? Salah satu yang saya alami sekarang ini adalah apabila ingin menulis puisi, saya selalu mengalami kesulitan untuk menentukan diksi yang tepat sesuai dengan tema puisi yang ingin dibuat. Saya merasa bahwa saya tidak punya kompetensi untuk menulis puisi. Kejadian semacam ini apakah juga dikatakan terserang WB? Terima kasih
P8.
Assalamualaikum
Saya
Rumiati MAN Kota Palangka Raya
Gelombang 25
Pertanyaan saya:
Mbak ketika saya akan menulis.. Sering dari pembukaan atau mengawali itu susah. Kalau sudah ketemu itu lancar. Tp ketika ada gangguan membalas WA dr gruop atau keluarga trs saya mbalasnya. Akhirnya hilang ide sya tadi. Trs untuk memunculknnya perlu waktu yang cukup lama.
Apakah yang saya alami itu termasuk pada kejdian WB?
Mohon pencetahannyaπ termakasih
P5 P6 p7 p8 jawabannya di gabung..
Ragu dalam menulis termasuk salah satu ciri terkena WB.
Cara mengatasinya, bunda harus identifikasi dulu ragunya karena apa?
Misal, jika ragu karena khawatir tidak sesuai EYD, kalimat tidak mengalir, atau hal lain terkait teknik menulis, maka bisa diminimalisir dg terus berlatih menulis. Sering mengecek KBBI, PUEBi misalnya.
Tapi, bila ragunya karena khawatir dikritik teman, ragu karena takut dibilang jelek, atau apa pun yang kaitannya lebih ke psikologis, maka coba sedikit sedikit mulai share tulisan ke orang orang terdekat. Bergabung dg komunitas yg sama, seperti di grup ini. Bangkitkan dulu rasa percaya dirinya.
Semoga bisa membantu ya
J5
Waah sama seperti saya nih. Belum mahir berpuisi ☺️ππ»
Iya, bisa dikatakan terkena WB.
Jika terkait diksi, sering membaca puisi sastrawan terdahulu atau novel novel karya sastrawan semisal Andrea Hirata bisa menambah tabungan diksi kita.
Yuk perbanyak tabungan diksi dengan rajin membaca
J6
Wa 'alaikum salam, salam kenal juga
Kalau saya biasanya dengan membaca referensi terkait topik yang harus ditulis.
Lalu, minimal membuat tulisan dengan 5W1H. Teknik dasar jurnalistik.
J7
Waaah tangkap idenya, jangan sampai lepas!!! Hehe,
Beberapa penulis hebat sering mengantongi buku catatan kecil di sakunya (zaman skg bs juga dengan hp).
Ketika ada ide, segera ikat idenya dengan menuliskan di buku catatan. Atau dg hp. Atau rekam. Sesuai nyamannya kita.
Dan sebelum memulai menulis, seperti yang saya sampaikan sebelumnya mari buat kerangka tulisan. Minimal memuat poin poin yang akan ditulis. Dari awal hingga akhir.
J8
Jadi, bila pun terjeda, memori kita masih bisa disegarkan dengan catatan catatan kecil kita.
Insya Allah menulis pun bs dilanjutkan.
Lanjutan J8
P9 gelombang 24
Nama : Nur Jannah, S.Pd
Kota :Jakarta
Gelombang :25
Pertanyaan :kenapa ya sering bingung menutup cerita? Bagaimana mensiasatinya? Jadi writer nlovknya ada dibtengah dan akhir sehingga tulisan tidak selesai2π
Jawaban
Bunda sering menulis cerita ya?
Coba skg dibalik Bun. Mulai dari akhir. Tentukan dulu endingnya akan seperti apa
Apakah sad ending? Happy ending?
Bersambung atau tamat?
Baru kerjakan dari awal π
Belum pernah nyoba gitu
O..gitu
Siap insya Allah❤️ππ
ibarat saat akan bepergian. Jika kita sudah "menentukan tujuan akhir", akan mudah menyusuri jalan menuju tujuan.
Semangat ya Bun π₯°
Acara terakhir penutup
Beberapa bait kata penutup dari moderator:
Demikian Bapak Ibu hebat yg bisa saya sampaikan
Karena bertepatan d
"Bangkit Bersama Membangun Peradaban
Semoga selepas pelatihan, kita semua bisa tetap menulis dan terus berkarya.
Menulis itu mudah. Konsisten menulis yang perlu diperjuangkan.
Pertemuan kita malam ini sampai di penghujung..
Dari awal sampai akhir materi.. kita bisa mengoreksi diri.. insntrospeksi diri.. semoga penyakit WB akan lari.
Setelah kita mendapatkan solusi.. Dari mbak Ditta Widya Utami..
Aamiin aamiin menyuguhkan puisi ..sebagai bentuk curahan hati..
Acara terakhir penutupan malam ini diakhiri dengan persembahan puisi oleh moderator
Hening malam
Hilang semua dahaga
Hilang semua lelah raga
Tiada banyak berucap kata
Yang ada hanya fokus tertata
Pada titik menggapai asa
Semua akan bisa
Dalam hening malamku
Ada yang ku pangku
Terus membersamaimu
Sampai akhir alunan merdu
Lega rasanya
Seperti dalam surga
Selesai sudah kuberkarya
Ku mencoba episode perdana
Terimakasih semuanya
Kita akan bisa
Maju bersama
Banjarnegara,
1 Juni 2022
Alhamdulillah..
Pelatihan Belajar Menulis PGRI sudah memasuki pertemuan ke 7.
Angka 7 dalam bahasa Jawa disebut PITU.
Yang mengandung falsafah PITULUNGAN...yang berarti PERTOLONGAN.
Alhamdulillah kegiatan kelas belajar menulis telah berakhir semoga menambah motivasi untuk semakin berkarya
Mantap resumenya π
BalasHapus