Senin, 23 Agustus 2021

RINDU TAK TERDEKAP



  Rindu Tak Terdekap

Semilir angin malam terasa 

Menusuk sendi-sendi tulangku

Aku tersungkur dan terjatuh 

Disudut ruang-ruang rindu

Sinar rembulan merona tak bernada

Bintang-bintang berkelap-kelip merekah 

Mewarnai sang cakrawala nan gelap gulita

Aku terpana menerawangi anganku

Pandangan mataku nanar 

Menembus dinding waktu

Rasa cinta tak bertepi 

Membuat mataku memerah

Ingin meneteskan air mata 

Nan suci dan bermakna

Aku merasa nelangsa 

Disergap rasa rindu tak berbalas

Rindu yang selalu menyapa

Dan mengganggu setiap hembusan nafas 

Yang terasa makin sesak

Aku terluka dengan sikap acuhmu

Hatiku terkoyak dengan ketidak pedulianmu

Engkau laksana rembulan yang 

Bergelayut manja di atas kayangan

Hatiku tertawan oleh pesona senyummu

Ingin ku merengkuhmu dengan hatiku

Namun terhalang kabut keacuhanmu

Doa-doaku belum mampu 

Menembus iba Tuhan padaku

Ragamu tak terjamah

Cintamu tak terengkuh

Rindumu tak terdekap

Dan semua ini sanggup

membuat wajahku hanya mampu

 Tertunduk malu menahan rasa sesak

 Yang semakin menancap didada

Air mata tak mampu kubendung

Tetes demi tetes airnya mengalir deras

Laksana air terjun yang terjatuh 

Di atas tebing nan terjal

Dia sanggup membasahi pipi

Dan membuat mataku 

Bengkak tak berbentuk

Ku tundukkan wajahku

Bersujud berdoa tanpa mampu ungkapkan kata

Memohon bersujud meronta dan menghiba

Mengharap Kiranya Tuhan

Menumpahkan rasa ibaNya 

Pada hatiku yang merindu




Sandik

23 Agustus 2021

3 komentar:

TERSESAT

Cerita dikit perjalanan hari ini: Minggu-minggu ini vertigo ku suka kambuh, walau tidak separah dulu tapi tetap membuatku khawatir karena ...