Sabtu, 25 September 2021

ARUNA SENGIGI Part 3

 






ARUNA SENGGIGI 

Part 3

Suara debur ombak masih

terdengar indah di telinga

Angin yang berhembus

sepoi-sepoi mampu menggoyangkan 

pohon kelapa yang berjejer

indah dipinggir pantai 


ku hentikan roda dua

yang selama ini selalu setia 

menemani setiap perjalananku

Aku berhenti sejenak

menikmati pemandangan indah

didepan mata

Nampak air laut

berwarna nan biru

Gulungan dan hentakan ombak

mendayu-dayu syahdu

Semilir suara burung 

sejenak menghanyutkan rasaku

Ku terduduk sejenak di atas 

gundukan butiran pasir kecil 

Tubuhku seakan enggan beranjak dari sana 


Ku lirik jam yang bertengger 

indah ditanganku

Sang waktu mengharuskanku

beranjak pergi di sana

Ku langkahkan kakiku

Ke Gedung nan indah itu

Gedung yang persis berada 

di depan pantai tempatku terduduk 


Aruna Senggigi

Itulah nama gedung itu

ini untuk kesekian kali

aku harus menapakkan

raga dan fikiranku di sana

Berlahan ku beranjak 

Ku langkahkan kakiku 

Dengan perasaan yang berkecamuk didada

Ku langkahkan kakiku tanpa jeda

Ku tatap ayunannya 

yang terlihat semakin lunglai

ku tundukkan kepalaku

Berharap tak ku jumpai wajah itu

wajah yang dulu sanggup 

memalingkan dunia nestapaku

Berharap tak ku jumpai senyum manis itu 

senyum yang dulu mampu 

menembus dinding-dinding 

beku hatiku

Berharap tak ku jumpai sapaan

itu sapaan yang dulu pernah

mewarnai hari-hariku

Ku akui ada cinta yang masih 

bersemayam di jiwa dan raga

tapi harus kutepis karena iman di dada

Ku akui ada rindu yang 

membuncah di hati yang lara

tapi harus ku bunuh 

dengan buliran air mata

Semua rasa itu kini terlarang ada

Karena Tuhan mengutuknya 

jika masih ada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERSESAT

Cerita dikit perjalanan hari ini: Minggu-minggu ini vertigo ku suka kambuh, walau tidak separah dulu tapi tetap membuatku khawatir karena ...