Tuhan Ibalah Padaku
Bibirku bergetar tak tertata
Tak mampu berkata seucap kata
Bahkan untuk mengadu
Kepadamu sang penguasa hati
mulut ini tak mampu bersuara
aku hanya mampu menatap
ujung sajadah panjang
yang terpampang didepan mata
Mataku terkatup sendu
bahkan sekedar meneteskan setitik air mata pun
Seolah tiada sanggup lagi
Air mata itu seolah mengering
Menguap bersama luka nestapa yang tak kunjung beranjak
pergi dari hidupku
Aku hanya bisa meratapi
Skenario hidup yang Tuhanku
atur untukku
Ku pejamkan mata lelahku
Hanya sekedar ingin melupakan
sejenak akan hadirmu yang pernah ada dihatiku
Namun semesta belum jua memihakku
semakin ku mencoba melupakanmu
bayangan itu semakin nyata
Merasuk, mengalir di setiap aliran darahku
Bahkan merasuk hingga
sendi-sendi tulangku
Membuat tubuh mungilku
Terduduk semakin lemah tak berdaya
Wahai sang pengasih dan penyayang hambaNya
Mengapa engkau tanamkan rasa
ini dilubuk hatiku
kalau hanya untuk membuatku
terpental lagi ke jurang nestapa
Aku yang penuh lumuran dosa
Hanya memohon ibamu
Lepaskan aku dari belenggu ini
Belenggu yang seharusnya tak menghampiri kehidupanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar