Kamis, 30 Juni 2022

Menjemput Asa di Ibukota Jakarta



 30 Juni 2022

Suara gemericik air dari dalam kamar mandi membangunku dari keterlelapan yang begitu indah..

Nampaknya teman sekamarku sudah bangun, aku segera membuka mataku. Kuusap dan kuambil hp yang berada tidak jauh dari tempatku tertidur, jam menunjukkan pukul 05.55 WIB.

Astaga aku tak menyangka ternyata sejak kemarin aku sudah berada di ibu kota Jakarta, kota sejuta asa yang ingin kugapai bersamamu.

Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan segera menunaikan ibadah sholat subuh…

Bu pinjam sajadahnya ya." Ucapku pada teman sekamarku."

Ya Bu pakai saja." Jawabnya"

Setelah selesai sholat subuh dan membaca Alquran, kubuka laptop putihku. aku mau belajar soal-soal UP, kulirik kembali hp kesayanganku. Seperti biasa sapaan hangatmu selalu menghiasi pagiku, sapaan yang sanggup membangkitkan gairah dalam beraktivitas setiap hari.

Kami berempat dalam satu kamar, ada Bu Nur Azizah, Bu Putri dari daerah Jambi dan Bu Yulita dari Kota Surabaya. 

Pukul 08.00 WIB kami seluruh anggota PPMN berangkat menuju balai kota DKI Jakarta menggunakan busway, jujur ini pertama kalinya aku menaiki busway, fasilitas yang disediakan sangat bagus, nyaman bahkan tidak membuat kepalaku pusing seperti biasa ketika aku menaiki mobil.

Melalui jendela busway kupandangi setiap sudut pemandangan ibu kota, gedung-gedung pencakar langit nampak menghiasi hampir seluruh wilayah Jakarta.

Ketinggiannya nampak seperti menembus sang Cakrawala.

Panas terik mentari seakan tenggelam bersama pendingin yang disediakan oleh busway ini.

Pandangan mataku nanar melihat kesekeliling, aku jadi  teringat masa kecilku betapa saat itu aku begitu ingin melihat dan menyaksikan secara langsung gedung bertingkat tinggi seperti yang ada di Jakarta. Bayang-bayang kenangan masa kecilku bersama almarhum ayahku kembali menghiasi memori panjangku. aku mendesah pelan, ada sesak yang menjalar seketika mengenang semua itu.

Setelah Kurang lebih setengah jam perjalanan, sampailah rombongan kami di Balai Ibu Kota Jakarta, keindahan bangunannya nampak terpampang nyata di depan mata, momen ini tentu saja tidak disia-siakan oleh hampir seluruh peserta untuk berfoto ria. 

Setelah beberapa lama menunggu kami kemudian diizinkan untuk memasuki balai kota. Ada beberapa kegiatan di dalamnya salah satunya pameran produk UKM seluruh Indonesia.

Setelah menunggu sekian lama kami dipersilahkan menemui pak Anies Baswedan, kemegahan suasana balai kota begitu menakjubkan. Nampak lampu-lampu kristal bergelantungan manja di atas tempat kami berdiri.

Tidak berapa lama tibalah saat yang kami nanti-nantikan pak Anies keluar dari ruangannya, sapaan hangatnya sangat berkesan di hatiku, senyum manis dan wajah tampan beliau yang selama ini hanya mampu ku lihat di media-media kini bagai dalam mimpi berdiri tepat di depan mataku, beliau tersenyum sambil menanyakan asal daerah kami.

Tak terlukiskan betapa senang perasaanku saat itu, bagaimana tidak beliau adalah sosok yang selama ini sangat kukagumi. Kecerdasan dan ide-ide beliau dalam memimpin Jakarta sangat menginspirasi seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia.

Ketika pak Anis tepat berada dihadapanku hal pertama yang terlintas di benakku tentu saja adalah bagaimana bisa berfoto bersama beliau.

Saya bertambah kagum dengan sosok beliau ketika melihat bagaimana beliau dengan begitu ramah menyambut kedatangan kami bahkan di saat para peserta minta foto Selfi tanpa ragu beliau membantu memegang hp peserta. Perjuanganku untuk bisa berfoto dengan beliau tidak membuahkan hasil, tubuh mungil yang kumiliki tak mampu melawan ganasnya lautan manusia yang mau berfoto dengan beliau.

Banyak pesan yang beliau sampaikan kepada kami terkait kemajuan yang sudah dicapai oleh kota Jakarta, intinya dalam pembangunan yang beliau lakukan beliau ingin memanusiakan seluruh warga Jakarta tanpa melihat status dan latar belakang mereka salah satunya dengan cara membangun fasilitas yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Beliau juga memberikan apresiasi dan motivasi yang luar biasa untuk kami para Perkumpulan Penulis Motivator Nusantara agar terus menggalakkan literasi di semua komunitas yang ada di masyarakat.

Kata-kata yang paling kuingat dari beliau adalah "Inspirasi tidak datang melalui mediasi, Tapi datang melalui interaksi".

Setelah pertemuan dengan pak Anies Baswedan selesai perjalanan kemudian dilanjutkan ke Jakarta Internasional Stadion (JIS) yang merupakan salah satu mahakarya dari pak Anies Baswedan. Kembali kunaiki busway, nampak pemandangan yang semakin indah terpampang kembali di depan mata, bundaran HI dan patung Soedirman tidak luput dari pandangan takjub mataku, kembali diri ini seperti mimpi dibuatnya.

Kurang lebih setengah jam rombongan kami sampai di JIS, cuaca yang begitu terik serasa membakar kulit lembutku, kami sempat terlunta kepanasan karena kondisi pintu stadion yang masih terkunci.

Setelah menunggu kurang lebih setengah Jam barulah kami dipersilahkan untuk memasuki JIS. Pemandangannya sangat bagus dan seperti biasa kami langsung bersua foto bahkan ada beberapa yang membuat video.

Setelah selesai dari JIS, rombongan kemudian melanjutkankan perjalanan ke Monas. Sempat terjadi negosiasi antara pihak panitia dan rombongan apakah perjalanan dilanjutkan atau balik kembali kepenginapan, setelah bermusyawarah kami sepakat untuk melanjutkan perjalanan ke Monas. 

Kondisi cuaca yang begitu terik serta jarak pemberhentian bis yang terlalu jauh dari Monas membuat kondisi tubuhku didera kelelahan yang teramat sangat. Keringat bercucuran membasahi seluruh tubuh, sambil menahan rasa sakit di kaki langkah kaki tetap terayun hingga memasuki area Monas. Seperti biasa aku langsung berfoto di depan Monas, namun sayang seribu sayang Gedung Monas belum bisa di buka untuk umum karena masih dalam tahap percobaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERSESAT

Cerita dikit perjalanan hari ini: Minggu-minggu ini vertigo ku suka kambuh, walau tidak separah dulu tapi tetap membuatku khawatir karena ...