Suara gerimis air hujan terdengar begitu syahdu ditelingaku, dinginnya angin malam pun mulai menyapa tubuhku. Ku duduk di depan laptop usangku sambil berusaha memperbaiki keyboard yang beberapa huruf mulai tidak berfungsi.
Malam ini Rabu 8 Juni 2022 merupakan malam ke-10 kegiatan Belajar Menulis PGRI.
Aku berusaha mengambil hp yang sedari tadi dipegang oleh anak bungsuku yang baru menginjak 4 tahun namun tak jua berhasil karena setiap berhasil ku rebut dia akan mengamuk sambil menangis. Saat-saat yang paling tidak aku sukai, sebenarnya. Aku berusaha membuka wa lewat laptop tapi tak kunjung bisa aku tidak mengerti kenapa bisa terjadi apakah karena kondisi laptop yang error'atau memang sinyal yang lagi tidak bersahabat. Sempat bisa terhubung tapi cuma sebentar karena tiba-tiba mati lampu, ketika akan dihubungkan kembali wa sudah tidak bisa terbuka walaupun sudah kucoba berkali-kali dengan berbagai cara.
Seperti biasa setiap pertemuan diawali dengan perkenalan. Moderator kali ini adalah Sigid Purwo Nugroho, guru SMP Negeri di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Pak Sigid pertama kali aku kenal saat beliau tiba-tiba japri dan mengajak untuk bergabung dalam group komunitas menulis GURU PELITA DUNIA. Sejak saat itu aku beberapa kali mengunjungi blog beliau, beliau adalah salah satu aktivis yang selama ini memperjuangkan nasib guru-guru yang berstatus honorer. Tulisan-tulisan beliau juga sangat hebat dan inspiratif.
Narasumber malam ini adalah Bapak Sudomo, S.Pt.
Sudomo, S.Pt atau biasa dipanggil pak Domo merupakan orang yang sangat tidak asing bagiku, karena kami tergabung dalam komunitas guru penggerak angkatan 2 kabupaten Lombok Barat. Sekarang beliau menjabat sebagai ketua komunitas guru penggerak dan kalau boleh bercerita saya dulu adalah salah satu tim sukses ketika pemilihan ketua komunitas 😁
Pak Domo di komunitas kami dikenal dengan karya-karyanya yang luar biasa, desainnya yang begitu apik, rapi dan terstruktur. Saya salah satu pengagum berat beliau dan ingin banyak belajar dan menimba ilmu darinya. Saya juga pernah berkolaborasi dengan beliau pada pembuatan buku antologi Jejak Guru Penggerak dari Bumi Patut Patuh Patju.
Materi pertemuan malain ini adalah "Kiat Menulis Cerita Fiksi". Dimulai pukul 19.00 - 21.00. Seperti biasa pertemuan kali ini juga terdiri dari 4 sesi, yaitu :
1. Pembukaan
2. Paparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup
Grup akan dikunci selama sesi berlangsung, pertanyaan dibuka mulai pukul 20.00 dan dapat disampaikan ke nomor 0823 1666 5104 (Sigid PN) dengan format :
Nama Lengkap ... Gelombang ... Asal Daerah ... Pertanyaan.
Kegiatan diawali dengan pembukaan dan pembacaan doa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber.
Nara Sumber:
Sesuai jadwal malam ini kita akan sama-sama belajar tentang cerita fiksi. Adapun alur belajar kita malam ini mungkin agak berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Saya mengadopsi alur belajar dari Pendidikan Guru Penggerak. Tentu dengan modifikasi sesuai kelas kita malam ini.
Untuk mempersingkat waktu, mohon izin memulai sesi belajar dan berbagi malam ini.
Alur belajar malam ini adalah sebagai berikut:
1 | *Mulai dari Diri*
Pada alur ini, silakan Bapak/Ibu menuliskan pengalaman belajar Bapak/Ibu menulis cerita fiksi. Jika memang belum pernah, silakan tulis saja. Bapak/Ibu bisa menuliskan kendala yang dialami. Bisa juga keseruan belajar menulis fiksi. Bisa juga hal-hal lainnya terkait pengalaman menulis cerita fiksi. Silakan tulis pengalaman dalam beberapa kalimat saja kemudian kirim ke moderator yang bertugas malam ini, yaitu Pak Sigid. Saya tunggu hingga pukul 19.30 WIB. Silakan, Bapak/Ibu.
baik pak. saya yandri novita sari. dalam menulis menulis fiksi saya belum mempunyai pengalaman sama sekali. tapi saya sangat ingin bisa menulis fiksi berupa novel pak. dan disini saya masih bingung ide seperti apa yang bagus dalam menulis novel. dan masih bingung juga bagaimana cara membuat novel yang baik. kalau untuk fiksi saya suka nontoh film fiksi berupa sihir seperti Harry Potter dan The Chronicles of Narnia. lebih ke nuansa sihir kalau untuk film pak
Terima kasih ceritanya, Bu Yandri. Ini yang penting, yaitu adanya niat untuk bisa menulis cerita fiksi. Niat adalah syarat untuk bisa terus belajar. Ide menulis novel cari yang sedang tren tentu menyesuaikan dengan apa yang disukai dan dikuasai. Termasuk genre novel pilihlah yang memang disukai. Dari suka akan menjadi cinta akhirnya tercipta komitmen menyelesaikan apa yang dimulai.
Saya yakin Bapak/Ibu lain punya cerita yang seru dan berbeda-beda pastinya. Apa pun ceritanya itu merupakan awal yang baik untuk memulai belajar menulis fiksi. Tetap semangat belajar, Bapak/Ibu!
2 | *Eksplorasi Konsep*
Pada bagian ini, silakan Bapak/Ibu cermati lagi video pembelajaran Menulis Fiksi itu
Mudah di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8
Selanjutnya silakan dipelajari sebagai dasar kita pada alur berikutnya. Di kolom deskripsi sudah saya tambahkan tautan contoh-contoh yang bisa Bapak/Ibu baca. Silakan pelajari lagi hingga pukul 19.45 WIB.
Sambil menonton, Bapak/Ibu bisa mencatat hal-hal yang dirasa penting untuk didiskusikan kembali pada alur berikutnya.
Baiklah, Bapak/Ibu. Berhubung waktu sudah menunjukkan pukul 19.45 WIB, mari kita lanjutkan belajar kita malam ini. Santai saja, Bapak/Ibu. Di forum ini kita sama-sama belajar. Termasuk saya yang juga sambil berbagi sekaligus sambil belajar dari Bapak/Ibu dan sumber belajar lainnya.
3 | *Ruang Kolaborasi*
Pada bagian ini, berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu dari video di atas, kita akan mencoba berkolaborasi menulis cerita fiksi. Saya akan bagikan beberapa kalimat pembuka, silakan Bapak/Ibu lanjutkan kemudian kirim ke Pak Sigid, ya.
Silakan Bapak/Ibu lanjutkan cerita berikut ini:
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara...S
Silahkan lanjutkan, Bapak/Ibu. Jangan lupa share ke Pak Sigid lanjutannya. Tidak perlu panjang-panjang. Cukup beberapa kalimat saja.
[Saya tunggu sampai pukul 20.00 WIB, ya, Bapak/Ibu.
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara petir ditengah malam yang buat bulu kudu ku merinding, langsung kudekap ketiga anak ku agar mereka merasa nyaman. Setelah beberapa saat kemudian hujan deras mengguyur plataran rumah disertai dengan kilat petir yang menyambar - nyambar.
Roudhotul Jannah, Gelombang 25 dari Jatim.
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara Dirham, anak tetangga yang saat ini duduk di kelas 3 SD.
Sejenak saya merasa heran mengapa tiba tiba dia berteriak seperti itu.
Biasa dia sering main bersama anak-anak sebayanya di dekat rumahku. Karena sering mendengar dia bercakap-cakap, maka suaranya mudahku kenali.
Tiga hari sejak kejadian itu, saya pun masih penasaran mengapa dia berteriak saat malam. Akhirnya saya mengetahuinya, karena sebentar lagi libur kenaikan kelas, orang tua Dirham membujuknya untuk berkhitan.
Sim Chung Wei, S.P. Gelombang 26, asal Jakarta.
[ "Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara ibu ku, yang tengah di bujuk oleh bapak untuk melakukan pengangkatan sel kanker yang bersarang di tubuh nya. sangat susah membujuk beliau. "Ibu tidak mau masuk ruang operasi, biar ibu seperti ini, tegas beliau ditengah sunyi nya malam. suara isak memecah sunyi, bagaimana tidak, besar harapan bapak agar ibu sembuh. tapi beliau tetap bersikukuh. andai ada obat penawar untuk ibu meski di ujung jurang sekalipun pasti akan kami cari. akrna beliau ada ,encusuar dirumah, tanpa ibu rumah terasa mati. dan itulah yang kami rasakan sekarang. ibu telah kembali keperaduan. terlelap dengan damai ibu ku
Yandri Novita Sari gelombang 25
Terima kasih untuk Bapak/Ibu yang sudah mencoba melanjutkan cerita saya tadi.
Ketiga cerita tersebut mengandung unsur-unsur pembentuk cerita fiksi. Ada tema, penokohan, alur/plot, sudut pandang, dan latar/setting. Berdasarkan pemahaman, Bapak/Ibu tentu sudah paham betul dengan semua unsur tersebut pada masing-masing cerita, bukan?
4 | *Demonstrasi Kontekstual*
Pada bagian ini, saya mengajak Bapak/Ibu untuk kembali mencerna materi terkait cerita fiksi. Terutama menyangkut premis. Saya percaya materi lain sudah sangat dipahami. Saya hanya menguatkan saja, yaitu tentang premis. Dari video tadi, saya ingin mengetahui sejauhmana Bapak/Ibu mengenal *premis*. Oleh karena itu, silakan Bapak/Ibu pilih satu cerita dari tiga cerita tersebut di atas, kemudian tuliskan premisnya. Yang perlu Bapak/Ibu ingat, premis adalah *ringkasan cerita yang berisi tokoh, tantangan, dan resolusi*.
Silakan Bapak/Ibu mencoba membuat premis. Tenang, Bapak/Ibu. Tidak ada kata salah dalam usaha untuk belajar. Jadi, tuliskan saja kemudian share ke Pak Sigid, ya.
Sebagai gambaran, contoh premis novel/film Harry Potter adalah *Seorang anak laki-laki yatim piatu yang ingin membalas dendam kematian orang tuanya dengan melawan penyihir jahat*
Kenapa kita harus membuat premis? Premis memudahkan kita untuk mengembangkan cerita.
Saya tunggu sampai pukul 20.15 ya, Bapak/Ibu
Premis, upaya bapak merayu ibu dalam pengangkatan sel kanker..
Yandri Novita Sari gelombang 25
Mari kita coba uraikan premis ini.
*Tokoh*: Bapak dan Ibu
*Tantangan*: merayu
*Resolusi*: pengangkatan sel kanker
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara hati yang menahan perih. Pertikaian batin antara melanjutkan atau tidak. Perih, tiada kekuatan untuk memutuskan. Kututup malam dengan sejuta kegelisahan, membiarkan logika dan batin berkecamuk. Aku menyerah
Syamsul Hidayati, gel 25
Kegigihan anak pedalaman untuk menggapai impian
Dari premis tersebut, akan membantu kita agar tidak keluar jalur saat mengembangkan cerita. Ibaratnya sebagai rambu-rambu utama dalam penulisan.
Premis yang luar biasa mantap!
Baiklah, Bapak/Ibu. Berhubung sudah pukul 20:17 WIB mari kita lanjutkan lagi belajar kita.
5 | *Elaborasi Pemahaman*
Pada bagian ini saya akan menggarisbawahi materi yang ada di video. Beberapa hal penting yang menjadi catatan kita bersama dalam menulis sebuah cerita fiksi.
1) Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM dengan materi teks literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
2) Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, dan novel.
3) Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema, premis, penokohan, latar/setting, sudut pandang, dan alur/plot.
4) Kiat menulis fiksi yang utama adalah *niat* dan komitmen yang kuat untuk belajar, *baca* karya fiksi karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah *ide dan genre* cerita carilah yang disukai dan dikuasai. Berikutnya adalah membuat *outline* atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar. Setelah itu adalah mulai *menulis*, melakukan *swasunting* setelah selesai menulis dan memublikasikannya.
Masih semangat, Bapak/Ibu? Semoga masih tetap semangat lanjut ke alur berikutnya.
6 | *Koneksi Antar Materi*
Pada bagian ini Bapak/Ibu bisa melengkapi keterkaitan antara materi satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh. Nanti saya bagikan sebuah peta konsep untuk kemudian bisa Bapak/Ibu lengkapi sesuai materi di blog masing-masing pada saat membuat resume.
Tujuan dari koneksi antar materi adalah untuk melengkapi keterkaitan antara materi satu dengan materi yang lain, agar pemahaman lebih menyeluruh.
Keren 👍👍👍
BalasHapusMantap 👍 salam literasi 🙏
BalasHapus