Aku bersyukur Tuhan masih memberikanku kekuatan dan kesempatan dalam mengikuti kegiatan yang luar biasa ini.
Seperti biasa setiap pertemuan selalu diawali oleh sapaan hangat dari moderator untuk kami para peserta. Moderator kali ini bernama Nur Dwi Yanti yang berasal dari Bandung Jawa Barat beliau merupakan guru di SDN Muncul 03.
Beliau juga alumni kelas BM angkatan 24. Sementara Nara sumber malam ini adalah bapak Susanto, S.Pd. Perkenalan lebih lanjut mengenai Nara sumber malam ini akan di bahas lebih lanjut.
Acara selanjutnya adalah
PEMBUKAAN
Bapak ibu guru calon penulis hebat, mari kita buka pertemuan ke-12 malam ini dengan sama-sama membaca basmalah. Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadiran Allah swt, Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Pada malam ini Allah swt berkenan menganugrahkan kesempatan kepada kita untuk menikmati sajian materi yang sangat menarik dan bermanfaat untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan kita dalam aktivitas menulis
PENYAJIAN MATERI
Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh penulisnya, seperti saltik (salah ketik) atau typo. Bukankah kata atau kalimat yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau huruf yang tertukar? dan ini seringkali terjadi dalam menulis naskah.
Malam ini, narasumber hebat kita mengangkat tema *'Proofreading sebelum menerbitkan Tulisan'* Materi ini menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang akan menerbitkan tulisan untuk publik, apakah itu dalam bentuk artikel di koran, media online, maupun dalam bentuk buku.
Tema ini akan disampaikan oleh *Pak D Susanto*.
Pengalaman saya di kelas BM 24, banyak ilmu yang di dapat saat mengikuti materi yang disampaikan oleh Pak D. Saat itu pak D memberikan masukan pada tulisan pada blog
https://yantisdnmuncultiga.blogspot.com/2022/02/cici-belajar-menulis-cerita-fiksi.html
yang diangkat sebagai bahan materi.
Kita dapat mengetahui jenis kata hingga kalimat yang perlu diperbaiki melalui *'Proofreading*
Siapakah pak D Sunsanto ini? Dalam dunia tulis menulis, beliau lebih di kenal dengan nama pak D. Pak D merupakan salah satu penulis yang cukup berpengalaman. Tidak hanya menulis beliau juga dikenal sebagai editor dan kreator konten. Beliau sehari-hari mengabdikan diri sebagai guru sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan. Pak D Sendiri adalah alumni kelas BM angkatan 15.
Untuk mengenal lebih jauh pak D, berikut tautan Profil Pak D https://blogsusanto.com/artikel/
Berikut CV Pak D agar kita mengenal lebih dekat Narasumber kita malam ini
Berikut CV Pak D agar kita mengenal lebih dekat Narasumber kita malam ini
Baik bapak ibu, pada malam ini, kita akan membagi sesi pertemuan sebagai berikut:
1. Penyajian Materi oleh Narasumber
2. Tanya Jawab melalui nomor 082111612004
3. Penutup
Bagaimana pak D? apakah bapak sudah siap?
Ya, Bu Yanti. Insya Allaah. Terima Kasih, Omjay, Terima kasih Pak Dail, dan juga Bapak dan Ibu Hebat semuanya!
Selamat malam, salam sejahtera Bapak dan Ibu Penulis Hebat.
Assalaamualaikum wr. wb.
Salam sejahtera untuk kita semua!
Mohon izin, kali ini saya bergabung bersama Bapak dan Ibu semua dalam kelas menulis Gelombang 25 dan 26.
Selamat malam Bu Moderator yang luar biasa. Aduh, jadi teringat saya nyentil sedikit dijadikan bahan pembukaan π*
Baik Bapak dan Ibu izinkan saya berbagi sedikit saja sesuatu yang sudah Bapak dan Ibu miliki, sebenanrnya. Namun, lagi-lagi karena posisi saya membagikan sesuatu, Bapak dan Ibu terpaksan menerimanya π
Jadi, mohon izin sebelumnya jika saya menukil atau membagikan *link* blog sebagai bahan diskusi ya, Bapak dan
https://castleofwisdom7.blogspot.com/2022/06/pelatihan-belajar-menulis-pertemuan-ke.html
Di sana saya mendapati tulisan sebagai berikut.
Bahan diskusi malam ini
mengapa harus belajar menulis fiksi?
apa saja syarat menulis fiksi?
apa saja bentuk cerita fiksi?
Apa saja unsur pembangun cerita fiksi
bagaimana kiat menulis cerita fiksi?
Adakah yang berkenan melakukan proofreading atau uji baca lalu menuliskan kembali kalimat tersebut menjadi tulisan dengan ejaan yang "lebih baik"?*
Pertanyaan pemantik saja. Jika mengacu pada gaya Mazmo, sang Guru Penggerask, sepertinya ini alur *Mulai dari Diri* sebagai bagian dari alur belajar *MERDEKA*
Baik, Bapak dan Ibu, jika Bapak dan Ibu sudah *coret-coret* memperbaiki tulisan yang saya kutip, sesungguhnya, Bpak dan Ibu sudah melakukan proofreading. π
bgm kepada peserta sudah ada yang corat coret kah
*Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca* adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Jika kita membuka PUEBI, pasti akan segera tahu "kesalahan" pada tulisan tersebut.
Selain itu, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kalimat baru. Entah kalimat berita, tanya, atau perintah.
Dengan melakukan *proofreading*, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.
Loh, itu kan tugasnya editor atau proofreader?*
Iya, benar. Akan tetapi, jika naskah yang kita kumpulkan memiliki kesalahan yang minimal, tentu tugas editor semakin ringan. Dus, bisa jadi tulisan kita mendapat "apresiasi yang baik" sehingga dibaca tuntas dan isa "LOLOS". Bayangkan jika, tulisan kita banyak sekali kesalahan, seperti *typo* yang saya lakukan.
Saya berpikir positif dan yakin bahwa di antara Bapak dan Ibu ada yang menjadi seorang proofreader bahkan editor profesional.
Penulis, sebaiknya juga seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri.
Apa ya tugas seorang proofreader?
Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
Ia harus dapat mengenali:*
1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
2) susunannya sudah tepat atau belum
3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Adakah jurus jitu untuk kami (khususnya saya)π€ untuk menjadi seorang proofreader Pak D?
Ha ha ha. Jurus apa ya? Kalau kiatnya, ada. Kita akan sampai ke sana.
Misalnya, seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.
Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.
Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan.
*Mengapa harus melakukan proofreading?*
Terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.
Termasuk blog?
jawabnya tentu *YA*
Proofreader atau penulis itu sendiri. Bedanya apa?
Blog dilakukan pleh penulisnya terlebih dahulu sebelum dipublikasikan. Jika menyuruh orang lain sebagai proofreader, setidaknya ada sesuatu yang kita "keluarkan". Jika tidak berupa uang jasa ya, ucapak terima kasih.
Contoh
*"Bu Yanti, boleh dong minta tolong periksa tulisan saya?"*
(Bu Yanti pun melakukan proofreading.)
*"Udah tuh, coba baca lagi," kata bu Yanti.*
(Penulis pun membaca kembali tulisan yang sudah diuji baca oleh bu Yanti.)
*"Makasih ya, Bu. Senang deh punya temen kayak Bu Yanti," kata si penulis.*
(Penulis dan bu Yanti pun bersalaman.)
Berbeda kalau kita menggunakan jasa tenaga profesional tentu membutuhkan biaya yang besar. Oleh sebab itu disarankan kepada para penulis untuk melakukan *proofreading sebelum tulisan diterbitkan*!
Caranya?
Pastikan tulisan Anda sudah jadi atau sudah selesai.*
Yang sering terjadi (saya banget):
Ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna. Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan jelek, tdak layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya.
Akhirnya terjebak untuk segera memperbaiki.
Alhasil, tulisan tidak jadi-jadi π.
Setelah tulisan *jadi*, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan. Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.
Langkah Pertama*
Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
Langkah Kedua*
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
Langkah Ketiga*
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Yang keempat*
Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
Konsistensi nama dan ketentuannya
Perhatikan judul bab dan penomorannya
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.
Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Saya lakukan dan dan saya buat video dari apa yang diajarkan bu Rita Wati di Youtube.
Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo, saya sudah diajari oleh ibu *Rita Wati* (Guru, Penulis, Narasumber, Youtuber, sahabat Kelas Belajar Menulis). Materinya saya peroleh pada sebuah grup menulis.
Tips:
Jika memang begitu, cobalah lakukan seperti ini:
Endapkan tulisan.
Periksa typo dengan Googler Doc., perbaiki yang disarankan jika memang sesuai.
Baca kembali.
Atau:
Minta tolong orang lain untuk membacanya kembali dan memohon agar jangan sungkan untuk mencoret kalimat atau kata yang "SALAH".
Namun, apa yang diajarin Bu Rita pada channel Youtube-nya dan juga video di atas, jangan karena itu menggunakan mesin, tetap lakukan koreksi kembali secara manual dengan teliti.
Acara selanjutnya adalah tanya jawab
Beberapa pertanyaan dan jawaban yang berhasil dirangkum:
P1
Selamat malam Bu Nur dan Pak D
Saya Elen
SD Candle Tree Serpong
Gel. 25
Saya guru bahasa Indonesia yang punya pekerjaan sampingan jadi editor.
Saya pernah diminta mengedit tulisan seorang penulis buku-buku bertema handycraft/ kerajinan tangan
Dalam proses mengedit buku beliau, saya merasa kelelahan sendiri karena beliau keturunan Chinese yg bahasa Indonesianya agak kurang rapi.
Pertanyaan saya:
Jika Pak D menjadi "saya" apa yg kira-kira akan Bapak lakukan? ☺️ππ»
Terima kasih.
P2
Assalamu'alaikum pak D
Saya Misdawati dari Bukittinggi
Gel. 25
Senang rasanya dapat bergabung dalam grup belajar menulis ini karena dipertemukan dengan orang-orang hebat salah satunya seperti Pak D
Pert. Sejauh Saya memahami materi yang bapak sampaikan saya mengambil kesimpulan kalau proofreading itu sama dengan kegiatan menyunting apakah benar pak?
Kalau tidak mohon penjelasannya kira2 bedanya di mana? Selain dari segi pembiayaannya. π€
Terima kasih sebelumnya Pak D
P3
Assalamualaikum pak, saya Bu Elmi dari Riau BM 25. Mau bertanya pak.
1. Apa berbedaaan frooreding dengan editing
2.Mengapa proofreading merupakan bagian penting dari proses penulisan?
3.Bagaimana cara melakukan proofreading dalam proses editing penulisan PR?
4. Apa saja teknik yang dapat dilakukan dalam proses proofreading ini?
Mohon penjelasannya pak terimaksih.
P4
Umi Rembang
Izin tanya kpd pak D Bu Yanti
SeteΔΊah naskah kasar selesai kita sudah lakukan proofreading, tapi ternyata masih saja ada kesalahan padahal perasaan sudah benar. Jadi sebaiknya setelah lakukan proofreading sendiri apa perlu juga minta tolong orang lain untuk mengoreksi, atau ada tips lain? Trimakasih
P5
Selamat malam Bu Nur dan Pak D
Saya Elen
SD Candle Tree Serpong
Gel. 25
Mau tanya lagi bu
Penulisan Proofreeding pada judul materi hari ini apakah seharusnya proofreading typo kah atau disengaja? π€©
P6
Nurkhotijah
Gelombang 25
Berarti untuk melakukan proofreading setidaknya harus menguasai EYD dan paham kamus bahasa Indonesia dengan baik
*J1*
Nah, ini dia. Bener kan kata saya. Grup ini berisi orang-orang hebat. Ajarin dong, Bu. Ajarin dapat relasi.
Jika saya jadi Ibu?
Saya dan penulis tidak boleh kehilangan komunikasi, ya. Oleh karena itu, bisa sebelum diedit, saya konformasi "maksud kalimat ini apa?". Hal ini, bagi saya, akan mengurangi "kelelahan".
Semoga berkenan.
*J2*
Sama kok, Bu. Jika dilakukan sendiri biasa disebut swasunting.
*J3*
1. Ada yang berpendapat: Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.
2. Agar tulisan menjadi lebih "enak dibaca", mudah dipahami maksudnya, tidak menimbulkan salah tafsir karena kalimat yang ambigu.
3. Sama seperti yang saya uraikan di atas, Bu. Naskahnya siapin dulu.
4. Jika dilakukan oleh orang lain, tidak ada teknik apa pun, nunggu hasilnya saja. Jika kita sebagai proofreader: *pastikan tulisan sudah jadi, siapkan "alat": PUEBI, KBBI, jika perlu cek typo dengan Google Doc seperti yang saya lakukan di video.*
Semoga berkenan.
*J4*
Tips:
Jika memang begitu, cobalah lakukan seperti ini:
Endapkan tulisan.
Periksa typo dengan Googler Doc., perbaiki yang disarankan jika memang sesuai.
Baca kembali.
Atau:
Minta tolong orang lain untuk membacanya kembali dan memohon agar jangan sungkan untuk mencoret kalimat atau kata yang "SALAH".
Semoga membantu.
*J5*
Yuk, kita komplain kepada pembuat flyer! π
*J6*
Sepakat.
Iya, Bu Moderator dan juga Bapak dan Ibu hebat, para penulis dan juga editor profesional, terima kasih. Dari berbagai pertanyaan yang ada, saya pun mendapat banyak pelajaran. Terima kasih sudah berkenan mengikuti pertemuan kali ini. Salam sehat selalu.
Selaku moderator maka dari paparan diskusi yang kita dapatkan hari ini bahwa kita selaku penulis hendaknya melakukan proofreading. Berperan sebagai penulis sekaligus pembaca.
CLOSING
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Selain itu, untuk membantu memudahkan saat melakukan penulisan. Ada banyak aplikasi yang dapat digunakan baik secara offline atau online. Diantaranya memasukan AddOn atau Add-In pada aplikasi Microsoft Office dengan kamus KBBI. Atau bila melakukan secara online kita bisa setting bahasa.
*Membacalah Anda akan mengenal dunia lebih dekat. Menulislah, Anda akan dikenal dekat oleh dunia*. - Madi Ar-Ranim.
Dengan membaca maka kita akan berperan sebagai proofreading, dengan menulis maka kita akan menjadi seorang yang akan di kenang sepanjang hayat
PENUTUP
Moderator mengucapkan banyak terima kasih kepada Narasumber yang super dan luar biasa, sekaligus mohon maaf jika dalam penyampaian terdapat banyak kekurangan.
Semoga segera d sembuhkan dari sakit.. semangat yang luar biasa mengikuti beragam kegiatan.. sukses selalu..π₯°
BalasHapusAamiin YRA... terimakasih Buπ
HapusLuar biasa dalam waktu singkat resume bisa rampung dengan kualitas yang luar biasa.
BalasHapusMantap resumenya, salam literasi π
BalasHapus