Selasa, 07 Juni 2022

Resume Pertemuan ke 9: Menulis itu Mudah



Malam ini senin 6 Juni 2022 kembali kuikuti kegiatan kelas belajar menulis PGRI yang sudah memasuki Pertemuan ke-9.

Pelatihan kali ini dibarengi dengan kesibukan mengolah nilai anak-anak yang baru selesai ujian semester genap.

Sambil pelatihan sambil mengoreksi lembar demi lembar kertas jawaban dari anak-anak, kebetulan di sekolahku yang baru ujiannya masih berbasis kertas karena ketidak tersediaan internet di sekolah 

Materi kali temanya adalah "Menulis itu Mudah" yang akan disampaikan oleh narasumber Prof. Dr. Ngainun Naim dipimpin oleh seorang Moderator ustaz Dail Ma'ruf.

Seperti biasa pertemuan di awali oleh sapaan hangat dari sang moderator.

Dimulai dengan perkenalan dari moderator yakni pak Dail yang memang sudah tidak asing bagi peserta.

Setelah memperkenalkan diri, pak Dail juga memperkenalkan narasumber yang akan membersamai kami yaitu Prof. Dr. Ngainun Naim. 

Acara pertemuan ke-9 ini seperti biasa dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pertama penyampaian materi dan sesi kedua tanya jawab.

Mengawali sesi pertama, sang moderator memimpin berdoa dengan membaca Surat Alfatihah bagi yang beragama Muslim dan yang non Muslim menyesuaikan.

Selesai berdoa, Dail Ma'ruf sang Moderator kemudian memposting profil Narasumber dalam bentuk file pdf untuk dibaca kurang lebih selama tiga menit oleh para peserta.

Selanjutnya Nara sumber mulai menyapa kami.

Sebagaimana tema malam ini "Menulis Itu Mudah?" Tentu jawabannya bisa ya  "Ya atau Tidak". Kedua jawaban itu tergantung prasyaratnya. Jika prasyaratnya terpenuhi maka, menulis itu mudah. Sebaliknya jika prasyaratnya tidak terpenuhi maka, menulis itu sulit.


Adapun prasyarat agar menulis itu mudah sebagai berikut.

  • Bisa membaca

Semua orang yang ingin menulis memang bisa membaca. Buktinya semua bisa membaca, semua bisa menggunakan FB, Wa, Twitter, Instagram dan lain sebagainya. Kita yakin bahwa kita semua bisa membaca. Namun, membaca sebagai sebuah kebiasaan itu yang harus dibiasakan. Artinya membaca itu dijadikan sebagai budaya. Jadi, bisa dikatakan jika ingin mudah menulis maka, mulai sekarang mari biasakan untuk membaca. Membaca itu tidak perlu lama tetapi, memabaca itu berulangkali. Setiap hari jadwalkan membaca cukup 10-15 menit. Setelah itu buku ditutup dan direnungkan. Jika ada yang dirasa penting, dicatat walaupum hanya satu kalimat. Perlu diperhatikan, mencatat yang dimaksud bukan berarti memindah isi buku yang dibaca tetapi, menulis apa yang kita pahami dari bacaan sesuai dengan versi kita. Sehingga kita punya catatan dari apa yang dibaca. Sebagai contoh membaca satu bagian buku tentang Pembelajaran di Era Pandemi. Setelah membaca, merenungkan isi bagian buku yang dibaca tersebut lalu membuat kesimpulan yang original versi pembaca. Dari kumpulan kesimpulan yang ditulis bisa menjadi modal untuk membuat resensi.

Praktik Menulis

  • Menulis itu dunia praktik. 

Artinya jika ingin menjadi penulis, ya harus menulis. Bagaimana agar bisa menulis? Salah satu caranya adalah mengikuti group menulis. Namun, perlu diingat mengikuti goup menulis itu bukan tujuan tetapi sebagai sebuah sarana. Setiap ada kegiatan apa saja, maka setelah kegiatan itu segera tulis. Jangan berpikir tulisan itu kurang bagus dan sebagainya. Dalam menulis ada momentum. Segera menulis berarti mengikat pengetahuan dan pengalaman. Semakin lama ditulis maka, pengetahuan itu akan hilang. Contoh lain, ketika menjalani sebuah perjalanan ke suatu tempat. Tulislah apa yang dilihat, dirasakan, atupun didengar selama perjalanan tersebut.

  • Tahu apa yang ditulis.

Menulis kegiatan harian, perjalanan, dan pengalaman itu mudah karena mengalami sendiri dari apa yang dilihat, didengarkan, dan dirasakan.

  • Nikmati proses menulis.

Apapun kalau dinikmati akan mudah. Sebaliknya kalau tidak dinikmati ya pasti akan terasa berat. Begitu juga dengan menulis. Ketika menulis nikmatilah proses menulis itu. Proses menulis dibawa santai atau enjoy.

  • Ngemil

Dengan ngemil, ketika menulis akan mendatangkan inspirasi.


Sesi selanjutnya adalah tanya jawab.

Beberapa pertanyaan yang masuk dari para peserta:



P1 : Nama Lengkap  : Nur Jannah

Asal daerah                 : Jakarta

Gelombang                  : 25

Pertanyaan                  :


Saya bekerja dari jam 6.00- 16.00, manakah waktu yang paling baik

untuk menulis? Apakah pagi, siang, sore, malam atau saat libur? Supaya

bisa jaga kesehatan juga.


Jawaban                      :


Baik Bu Nur Jannah. Usahakan bangun barang setengah jam lebih pagi. Saat itu tubuh masih fresh. Setelah ibadah bisa dipakai menulis. Setengah jam itu jika dilakukan secara konsisten sudah sangat bagus. Pagi itu tubuh segar. Kalau malam, tubuh sudah capek. 


Biasanya ngantuk. Nulisnya jadi kurang fokus. Ini harus dilakukan setiap hari. Libur atau tidak, tetap nulis. Mungkin awalnya agak berat. Tapi kalau sudah terbiasa, akan enjoy. Selamat mencoba.


P2 :

Nama  : Hurrotul mardiyah Serang Banten

Gelombang : 26.


Pertanyaan                


Dari 5 syarat itu. Pertanyaan saya : bagaimana Menjadikan menulis itu sebagai habit dan budaya harian?


Jawaban                    

Bu Hurrotul Mardiyah: dalam teori, semua kebiasaan diawali dengan paksaan. Misalnya, saya fasih menulis dalam bahasa Indonesia karena dipaksa oleh keadaan. Sekarang ini ketika sudah rutin dilakukan ya tidak ada paksaan lagi. Kuncinya awalnya memaksa diri, lama-lama akan terbiasa.


P3 :

Nama  : Wiwi Yulistia

Asal    : Bandung


Pertanyaan                  

  1. Jenis tulisan yg ditulis prof Naim tulisan nya jenis apa?

  2. Apakah dialog dlm setiap tulisan harus selalu ada


P4 :

Nama               : Rumiati

Asal                 : MAN Kota Palangka Raya, Gel. 25.


Assalamualaikum Prof. Saya ingin menanyakan yang berkaiyltan dengan persyaratan menulis mudah yabg no. 5  Menulis konsisten.  Tidak sekali jadi. Harus menyicil. Bagaimana jika dicicil nanti kalimat kita tidak nyambung lagi dengan ide yg di awal.  Kemuadian bagaimana caranya menulis tidak panjang tapi bermakna


Jawaban         

Tidak apa-apa. Ini yang belum saya sampaikan. Jadi menulis itu ada satu tahap setelahnya yaitu EDIT. Nanti tulisan yang sudah selesai kita baca, cermati. di situ yang kurang nyambung kita sambung-sambungkan. Awalnya mungkin belum nyambung tapi nantinya akan tersambung. Hanya butuh proses dan kebiasaan saja.


P5 :

Nama: Bu Elmi dari Riau


Apa yang melatar belakangi bapak terjun sebagai penulis.


Di video ini ada sebagian jawabannya. Jadi dulu saya nulis karena miskin. Betul-betul nggak ada duit. Sekolah hampir tidak lulus. Seiring waktu saya menulis sebagai KLANGENAN. Sebagai cara berbahagia karena bisa berbagi pengetahuan kepada orang lain.


P6 :


Sumiati Lombok Barat

Saya sering kesulitan ketika harus menulis sesuatu yang tidak sesuai dengan yang syaa rasakan dan yang syaa alami.

Pertanyaan nya: Bagaimana liat2 agar kita intens menulis walau dalam kondisi apapun. Saya juga sangat kesulitan ketika harus menulis sesuatu yang berbau ilmiah

Mohon ilmunya pak prof

Terima kasih


Jawaban : 

Terima kasih Bu Sumiati dari Lobar. Pertama-tama coba kelola rasa. Coba biasakan atau kalau mungkin sukai. Tidak mudah memang tetapi bisa diusahakan. Semuanya memang butuh proses. Demikian juga dengan menulis ilmiah.


P7 :

Assalamualaikum.

Nama    : Ahmad Sahudin 

Asal      : Kab. Lombok Barat 

Pertanyaan      

Selain lima prasyarat menulis itu mudah, apakah ada syarat agar kita konsisten dalam menulis. Kedua setiap kali saya menulis saya merasa kurang percaya diri dengan tulisan saya. Bagaimana mengatasi rasa minder yang saya alami sehingga saya lebih bergairah dalam menulis? Terima kasih Prof. wassalam

Demikian resume materi pelatihan menulis pada pertemuan ke-9 ini yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin


Jawaban







P8 

Nama Lengkap : Oktavia Hadianingsih 

Asal daerah : Palangka Raya

Gelombang : 25

Pertanyaan 

terkait menulis itu tidak harus sekali jadi, apa  malah tidak jadi bumerang? Jadi kehilangan momentum atau mood? Bagaimana menyiasatinya?

Jawaban:


P9 : Assalamualaikum. Selamat malam Bapak Ngainun. Membaca profil Bapak saya bangga  berkenalan dengan narasumber yang memiliki berjuta prestasi dansegunung  literasi . Saya tidak bisa sekejap membacanya. Luar biasa Bapak, berbagi ilmu dan pengalamannya. 


P10

Perkenalkan, Maria_SMPN 25 Jakarta_Gel ke25

Izin bertanya.Pak.

  1. Bagaimana memanfaatkan waktu menulis selesai melakukan kegiatan sedangkan ada situasi yang meng-cut untuk kegiatan lain. Mohon berbagi strategi Pak.

  2. Bagaimana memudahkan  ide tulisan mengalir dengan baik sehingga selesai paragragf demi paragraph terutama dalam genre opini/ ilmiah.


P11 

Saya Sim Chung wei,  Jakarta BM26

Pertanyaan

Jika kita menulis sedikit demi sedikit dan ter jeda waktu yg cukup lama.  Apakah tidak mempengaruhi gaya bahasa kita? 


Terima kasih

Jawaban



P12 

Assalamualaikum

Saya Een dari Balikpapan Kaltim.

Hasil tulisan dikatakan baik dan menarik itu bagaimana.

P12

Assalaamualaikum wr.wb saya 

St.Alkhoriyah dari Kebumen.

Membaca beberapa tulisan bapak jadi tertatik membaca pingin komentar dan bahagia.saya sudah komen pak

Pertanyaan saya

  1. Bagaimana caranya untuk bisa menilis kembali pengalaman harian yang tertulis di dalam buku harian atau ingatan tentang perisyiwa mendalam menjadi sebuah tuliaan yang menarik seperti tulisan bapak prof.

  2. Bagaimana cara membaginya dalam judul tulisan. Karena peristiwanyq kan macem mac pak. Setiap hari beda beda.



🌹🌹🌹🌹❤️❤️❤️🌹🌹🌹

Menulis Itu Mudah

Kuncinya kita yang membuatnya mudah

Mari menulis

Jangan hanya berpikir 

❤️❤️❤️πŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸ’œπŸ’œπŸ’œ

Senin, 06 Juni 2022

ASAKU DI BALIK LAKUMU


Kurebahkan tubuh mungilku di atas kasur, badanku seperti remuk redam setelah berkutat dengan segudang kegiatan latihan dalam rangka menyambut kedatangan para tamu undangan di acara symposium guru penggerak angkatan 2 kabupaten Lombok Barat.

Ku hidupkan kipas angin yang berdiri tegak di sudut kamarku, kepalaku terasa begitu berat, mataku pun sudah meminta belas kasih untuk dipejamkan. Baru saja mata ini tertutup tiba-tiba gawaiku terdengar bergetar indah, ku lirik ada chat WhatsApp yang masuk dari seseorang yang no hp nya tidak ku simpan. Belum sempat ku baca ku lemparkan kembali hp ku kemudian aku memilih untuk memejamkan mataku kembali. Entah berapa lama aku pulas tertidur, begitu ku buka mataku jam di hpku sudah menunjukkan pukul 17.00 WITA, Aku langsung terloncat dari tempat tidurku karena belum sholat ashar.

Setelah mandi dan sholat ku raih lagi benda pipihku, ku buka chat demi chat yang masuk, mataku tertuju pada salah satu chat yang tak kuketahui dari mana karena no nya no asing.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh, ibu apa Khabar, apakah ibu masih mengingatku?.”bunyi chatnya”

Karena penasaran ku coba melihat foto profilnya tapi tetap saja memoriku tak mampu mengingat siapa yang menghubungiku.

Mohon maaf ibu gak inget siapa kamu."jawabku".

Tidak lama kemudian dia membalas chatku, tapi kali ini balasannya berupa foto lama. Aku terhenyak ternyata dia adalah siswaku zaman dulu, sudah lama sekali sekitar dua belas tahun yang lalu, pantas saja aku tidak begitu mengingatnya.

Setelah itu gak ada chat lagi yang masuk, aku kemudian kembali bercengkrama dengan teman baikku yang selama ini selalu menemani hari-hariku yakni laptop putih yang akhir-akhir ini sering mengalami gangguan.

Malam harinya aku sibuk mempersiapkan segala perlengkapan untuk kebutuhan kemah. Aku dan beberapa temanku akan mengadakan kemah di pantai Malimbu, segala perlengkapan aku siapkan dari sekarang karena khawatir esok ada yang terlupa.

Pagi buta, ketika sang mentari belum menampakkan sinarnya ku buka mataku, ku basuh mukaku dan kusucikan diriku. Dalam sujud panjang ku kupasrahkan hidupku pada sang pemilik takdir Allah Tuhan yang maha kuasa.

Ketika jam sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi, segera ku anter si kecil ke rumah bibinya, aku memutuskan untuk tidak membawanya ikut serta karena alasan keamanan.

Lokasi perkemahan kali ini dekat dengan sebuah hotel berbintang lima, aku sempat takjub memandang kemegahan hotel itu. Membayangkan betapa mahal jika harus menginap di sana.

Bu Um, ayo segera pasang tendanya."teriakan dari Bu Sari membuyarkan hayalanku."

Ya bentar aku mau bermain-main dulu dipinggir pantai mau mandi."sahutku."

Pasang dulu tendanya habis itu baru mandi pantai."ujar Bu Sari lagi."

Oke kalau gitu."jawabku lagi."

Setelah tenda terpasang aku mengajak Bu Anggi dan Bu Ulan untuk berkeliling menyusuri keindahan pantai, kegiatan mandi aku tunda karena sepertinya cuaca begitu terik, kala mentari mulai meninggi dan menampakkan pesona indahnya, terik panasnya mulai terasa menyilaukan mata. Menit berlalu, tidak terasa sudah mulai sore. Lembayung senja sudah menampakkan ronanya, agaknya dia sudah siap mengantarkan senja kembali keperaduannya, aku berjalan santai dipinggir hotel bintang lima. 

Jujur mataku tak jua mampu berhenti menatap keindahan bangunannya, bangunannya bergaya Eropa namun tetap ada sentuhan Indonesianya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Ibu Bu guru Umi ya?". Tanya seorang pemuda yang tiba-tiba meraih tanganku dan menciumnya.

Tentu saja aku kaget bukan kepalang.

Masa bu guru gak inget sama saya."ucapnya lagi."

Ku perhatikan wajahnya, kulitnya begitu putih bersih lengkap dengan baju dan dasi di lehernya.

Ya Allah kamu Slamet ya." Ucapku setengah berteriak."

Ya Bu saya Slamet, Alhamdulillah ternyata ibu masih mengingat saya.

Aku hampir tidak percaya dengan apa yang kulihat saat ini, Slamet adalah siswaku dulu sekitar dua belas tahun yang lalu, dia yang dulu kumel, jarang mandi, di kelas sering tertidur penampilannya acak-acakan tapi sekarang apa yang kulihat dia berdiri dengan begitu gagahnya, kulitnya bersih penampilannya sangat rapi.

Kamu kerja dimana sekarang?"tanyaku penasaran."

Aku sekarang kerja di sini Bu guru, sekitar dua tahun yang lalu aku diangkat menjadi manager hotel bintang lima di hotel ini. "Jawabnya."

MasyaAllah selamat ya, ibu sangat senang mendengarnya."ucapku berkaca-kaca."

Bagaimana mungkin aku tidak terharu, aku menyaksikan di depan mataku keberhasilan salah seorang anak didik yang dulu sempat dipandang sebelah mata oleh beberapa oknum guru dan teman-temannya.

Bertemu dengan Slamet membuat memori dua belas tahun silam kembali menari-nari dipelupuk mataku. Dua belas tahun yang lalu ketika aku masih ditugaskan di sebuah sekolah kecil yang terletak tidak jauh dari bibir pantai tepatnya di wilayah Batulayar….

Hari ini rapat pembagian tugas, rapat dihadiri oleh seluruh dewan guru dan staf Tata Usaha. Ku tatap SK pembagian tugas yang baru saja dibagikan, seperti biasa setiap pembagian tugas aku selalu penasaran mengajar di kelas berapa dan menjadi wali kelas untuk siswa kelas berapa.

Untuk kesekian kalinya aku hanya terdiam memandangi SK itu, tahun ini untuk ke tiga kalinya aku di berikan tugas menjadi wali kelas di kelas Jurusan Bahasa.

Aku sempat mengacungkan tangan menanggapi keputusan sekolah ini, karena biasanya setiap tahun wali kelas harusnya berganti atau roling agar siswa juga tidak jenuh jika dipegang oleh wali kelas yang sama setiap tahunnya.

Namun apa yang terjadi, ternyata tugas sebagai wali kelas tahun inipun tidak berganti karena semua guru tidak ada yang mau ditugaskan untuk menjadi wali kelas di kelas Tiga Jurusan Bahasa ini, bukan tanpa alasan mereka menolak, karena mau tidak mau harus diakui pada kenyataannya kelas ini dihuni oleh murid yang luar biasa, butuh kesabaran ekstra untuk menghadapi setiap perilaku-perilaku yang mereka lakukan dan tampakkan.

Jauh dilubuk hati terdalamku sebenarnya aku ingin di tugaskan menjadi wali kelas di kelas IPA karena sudah merasa sangat capek dan kewalahan menangani anak-anak ini.

Berbagai usaha dan pembinaan sudah dilakukan agar mereka semua mau berubah, tapi pada kenyataannya harapan itu masih jauh dari kata berhasil.

Setelah rapat selesai aku memutuskan menemui mereka di kelas, begitu memasuki kelas mereka, aku mengucapkan salam yang kemudian di jawab dengan antusias oleh mereka. Mereka meluapkan kegembiraan karena mereka tahu kalau tahun ini yang menjadi wali kelasnya adalah aku lagi. Melihat kegembiraan mereka semua hatiku luluh kembali, sebenarnya jumlah mereka tidak terlalu banyak hanya tujuh orang siswa yang kesemuanya berjenis kelamin laki-laki. Sebelumnya jumlah mereka ada delapan orang namun sangat disayangkan salah satu dari mereka terpaksa berhenti sekolah karena ketiadaan tranportasi untuk ke sekolah.

Ah aku kembali teringat anak itu, Namanya Deni, nama lengkapnya Deni Sumarno di kelas ini dia satu-satunya siswa yang berperilaku lebih sopandan lebih rajin bila dibandingkan ke tujuh temannya.

Suatu hari dia menghadap ke ruanganku dan mengatakan ingin berhenti sekolah dan memutuskan untuk menjadi TKI di Malaysia agar bisa membeli motor untuk ke sekolah. Aku sebagai wali kelas menanyakan kenapa tidak menggunakan bemo saja ke sekolah, dia lalu menjawab bahwa bemo dirumahnya kadang lewat kadang tidak.

Deni tinggal bersama neneknya setelah kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai. Saat ini kedua orang tuanya sudah menikah dengan pasangannya masing-masing dan yang membuatku miris sebenarnya masih ada motor bapaknya yang tidak terpakai tapi bapaknya tidak memberikan izin untuk dipakai oleh Deni.

Pernah suatu hari aku dan guru BK pergi home visit ke rumah neneknya, kami disambut dengan sikap dingin oleh keluarganya, hanya neneknya yang bersikap baik terhadap kami. 

Bibinya gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba mengeluarkan unek-uneknya dan terus-menerus mengeluhkan sikap orang tua Deni yang tidak mau peduli dan lepas tanggung jawab dari anaknya. Saat itu Deni hanya tertunduk sedih, neneknya juga nampak mengeluarkan air mata. Saat kami sedang asyik mendengar keluh kesah bibinya tiba-tiba ibu kandung Deni lewat, melihat kedatangan kami, dia bukannya berhenti dan menyapa malah segera berlalu sambil mempercepat laju motornya.

Aku hanya bisa mengelus dada melihat perilaku ibunya. 

Setelah beberapa saat berkomunikasi dengan keluarga Deni kami akhirnya pamit pulang, keluarga Deni bersikeras memberangkatkan Deni ke Malaysia dan kami dari pihak sekolah tidak bisa berbuat apapun untuk mencegahnya.

Hari itu, jam pelajaran sudah memasuki jam ke tiga, nampak beberapa anak lalu lalang ke kantin untuk sekedar membeli sarapan yang kemudian mereka bawa ke dalam kelas, karena memang belum saatnya jam keluar main.

Saat itu jam ke tiga di kelas tiga bahasa adalah pelajaran matematika, seperti biasa ketika anak-anak dalam kondisi kelas kosong pasti yang pertama kali dicari adalah aku selaku wali kelas.

Aku mencari mereka ke semua sudut sekolah, tidak tampak satupun batang hidung mereka sampai akhirnya mataku tertuju pada musholla. Nampaknya mereka bersembunyi di sana, ku tengok di jendela ternyata memang benar mereka semua bersembunyi di sana, menyadari kehadiranku bukannya langsung menuju kelas mereka malah menutup muka mereka sambil meneruskan tertidur.

Ku perintahkan mereka untuk memasuki kelas karena gurunya sudah lama menunggu, dengan cara halus tak jua berhasil, kesabaranku benar-benar diuji akhirnya dengan emosi aku ambil pot bunga yang berada di samping mushola lalu ku angkat sambil berteriak ke arah mereka. Mereka lari terbirit-birit menuju ke arah kelas, sementara itu guru matematika sudah tidak mau mengajar karena kesal terlalu lama menunggu. Akhirnya kuputuskan aku yang mengisi. 

Sambil menahan emosi aku bertanya."apa kalian tidak malu sudah kelas tiga tapi perilaku kalian melebihi anak-anak TK,

Apa kalian tidak malu sikap kalian telah melukai dan menyinggung perasaan guru-guru kalian.

Apa kalian tidak memikirkan perasaan ibu sebagai wali kelas kalian, bagaimana malunya ibu dianggap tidak becus mengurus kalian?

Atau kalian bosan ibu menjadi wali kelas kalian??

Pertanyaan demi pertanyaan ku lontarkan sambil menahan air mata yang sedari tadi ingin menetes di pelupuk mataku.

Mereka semua hanya terdiam, tidak ada satupun yang berani menjawab. Semua menunduk, sampai tiba pada pertanyaan Terakhir.

Atau kalian mau wali kelas kalian diganti?"kataku setengah berteriak."

Dalam sekejap semua menjawab." Jangan ibu, jangan di ganti selama ini hanya ibu yang sayang sama kami, hanya ibu yang mau peduli dengan kami, hanya ibu yang menganggap kami ada."

Ku lihat mereka semua menangis, aku yang memang sedari tadi ingin menangis tak kuasa menahan tangis juga.

Aku lalu menasehati mereka semua dan menegaskan bahwa semua guru menyayangi mereka, semua guru peduli sama mereka, semua guru menganggap mereka ada, mungkin hanya caranya yang berbeda.

Kami lalu berpelukan dan mereka berjanji mulai hari ini akan mengubah perilaku mereka.

Ubaidillah yang keseharian di kelas selalu berpenampilan kusut suka mengedipkan mata dan menggoda gurunya, Slamet yang suka cengengesan tapi pandai bahasa Inggris, Robi yang pendiam tapi disiplin mengumpulkan tugas, Zulyadaeni yang satu bulan hanya masuk sekolah beberapa hari saja karena harus bekerja membantu orang tua di Bengkel, Tomi yang hobi menggambar, Si Faesal yang selalu izin ke belakang setiap gurunya memasuki kelas tapi pandai bermusik, Si Fatih yang pandai berbahasa Arab dan suka berceramah di depan kelas, dan Si Rizal yang hobi bercerita.

Wajah mereka dan kebiasaan -kebiasaan mereka selama sekolah dulu mulai memenuhi pelupuk mata dan ingatanku.

Aku seperti di bawa ke masa lalu, masa belasan tahun silam 

Ada satu kisah yang membuatku terharu, kebiasaan di sekolah kami setiap hari ulang tahun guru akan diadakan lomba merias kelas oleh pihak sekolah.

Untuk diketahui selama sekolah ini berdiri setiap ulang tahun guru, hanya kelas bahasa yang tidak pernah ikut berpartisipasi dalam lomba menghias kelas. Tiap kali kelas lain sibuk mempersiapkan lomba menghias kelas mereka hanya menonton tanpa ada sedikitpun tergerak untuk ikut berpartisipasi sebagai bentuk hormat pada guru mereka. Selain karena rata-rata berasal dari keluarga yang berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah, niat dalam diri mereka tidak ada untuk ikut kegiatan ini.

Tahun ini aku bertekad mengajak siswa binaanku untuk mengikuti lomba menghias kelas, bukan tujuan untuk menjadi juara tapi semata-mata sebagai bentuk penghargaan anak-anak terhadap guru-guru yang selama ini sudah berjasa dalam kehidupan mereka.

Ketika hal ini kuutarakan pada mereka, aku tidak pernah menyangka ternyata mereka antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Mereka mulai urunan untuk membeli segala perlengkapan yang dibutuhkan, sekedar diketahui anak-anak binaanku adalah anak-anak yang kurang mampu rata-rata ekonomi orang tua mereka menengah ke bawah. Mereka urunan ala kadarnya, di saat teman-temannya di kelas lain mampu membeli kue ulang tahun yang mahal, mereka hanya mampu membeli kue donat yang kemudian di susun lalu menaruh lilin di atasnya. Aku sangat terharu atas semangat mereka di tengah keterbatasan yang mereka miliki.

Hari yang dinanti-nantikan itupun tiba, seperti biasa semua guru akan berkeliling sambil mencicipi makanan yang disuguhkan anak-anak seraya menikmati acara yang disuguhkan mereka. Hingga tibalah mereka semua di kelas XII Bahasa, awalnya mereka melewati kelas itu karena mengira anak-anak tidak berpartisipasi seperti biasanya, namun tidak beberapa lama anak-anak keluar dari kelas kemudian menyambut kedatangan guru-gurunya sambil membawakan lagu selamat ulang tahun. Hampir semua guru terkejut dan bahagia melihat kejadian itu, mereka tidak pernah menyangka anak-anak ini akan mempersiapkan acara dengan antusias di tengah kesederhanaan yang mereka miliki. Ketika acara sambutan untuk wali kelas disampaikan oleh salah satu perwakilan, aku sangat terharu dan hampir menangis'.

Bu Umi wali kelas kami yang tersayang, kami mohon maaf jika selama ini terlalu banyak membuat Bu umi sedih, kami mohon maaf karena telah banyak merepotkan Bu Umi.

Bu Umi Bu guru kami tersayang, mulai saat ini kami berjanji akan menjadi anak yang baik dan penurut, kami berjanji untuk tidak nakal lagi 

Untuk bapak ibu guru kami tercinta maafkanlah kesalahan-kesalahan yang sudah kami lakukan.

Kata-kata sambutan yang dilontarkan cukup membuat kami semua terharu, aku sendiri menitikkan air mata. Betapa jauh dilubuk hatiku aku begitu menyayangi mereka semua. Di setiap sepertitiga malam, dalam sujud panjangku aku senantiasa melangitkan doa semoga kelak kalian semua sukses dan bahagia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat sesuai dengan bakat dan kelebihan yang kalian miliki.

Ada asa terpendam dalam hatiku atas setiap ucap dan tingkah lakumu kiranya suatu saat dapat menjadi pelajaran hidup yang berharga yang mampu mengubah kalian dalam memaknai kehidupan ini.

Berbagai pendekatan dan pembinaan yang sudah kulakukan bersama guru-guru lain tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk kasih sayang kami kepada kalian semua 

Esok pagi hari Minggu yang cerah aku dan anak-anak binaanku berjanji untuk rekreasi ke pantai. Tepatnya di pantai Malimbu, suasana pantai begitu indah dan menyejukkan, kami lalu duduk bersama-sama, satu persatu mereka bercerita kondisi yang mereka alami selama ini, mulai dari keluarga sampai lingkungan sekitarnya.

Ku dengarkan dengan penuh perhatian setiap cerita yang mengalir di bibir mereka. Mulai dari Najibullah yang hidup sebatang kara yang terpaksa tinggal menumpang dirumah pamannya, dan untuk membiayai sekolahnya setiap pulang sekolah dia bekerja membantu nelayan menangkap ikan. Dilanjutkan Zulyadaeni yang harus banting tulang membantu kedua orangnya mencari nafkah dengan membuka bengkel kecil-kecilan. 

Hampir semua anak-anak binaanku merupakan anak-anak yang tidak seberuntung anak-anak yang lain. Untuk bisa sekolah mereka harus berjuang seberat itu, mereka butuh dirangkul, disayang dan dicintai.

Oya Bu bagaimana kalau hasil kerja kami, sebagian kami sisihkan untuk di tabung, kami titip uang kami di ibu agar nanti kalau mau bayar SPP atau keperluan lain kami tidak kesulitan." Salah satu dari mereka memberikan usulan yang tak terduga."

Ya Bu saya setuju."ucap Robi."

Dari pada uang hasil kerja keras kami setiap bulannya habis begitu saja mending kita tabung sama Bu guru." Sambung yang lainnya."

Akhirnya mulai saat itu anak-anak binaanku menitipkan sebagian hasil kerja mereka untuk ditabung, ketika pengumuman kelulusan, selain mendapatkan khabar gembira kelulusan, mereka juga sangat gembira karena hari ini aku akan membagikan uang hasil tabungan mereka.

Umeeekk..panggilan dari salah satu temanku membuyarkan lamunanku.

Eh ya ya." Ngelamun aja" katanya sambil menepuk pundak ku.

Ya ni, eh ini muridku dulu kataku sambil memperkenalkan Selamet, dia manager di hotel itu. Ucapku sambil menunjuk hotel yang berdiri megah tidak jauh dari kami.

Oya Selamet bagaimana khabar teman-temanmu yang lain?"

Tanyaku penasaran."

Alhamdulillah Bu rata-rata sukses semua."jawabnya."

Zulyadaeni Sekarang sudah memiliki bengkel lumayan besar di daerah Senggigi,  Rizal sekarang sudah menjadi guru sejarah, Tomi guru seni budaya, Faesal kerja di cafe, Fatih kerja di Arab sebagai imam masjid Bu. Kalau Robi dan Najibullah saya kurang tahu khabarnya bagaimana Bu karena sudah lama tidak pernah berkomunikasi dengan mereka sampai sekarang.

Oya Bu kalau ibu mau bermalam di hotel silahkan bu gratis buat ibu.

Beberapa hari yang lalu saya pernah chat ibu, tapi ibu tidak terlalu menghiraukan chat saya waktu itu.

" Ucap Slamet sambil tersenyum."

Oalah yang chat ibu waktu itu ternyata kamu ya, astagfirullah ibu minta maaf ya ibu kira dari siapa." Jawabku setengah menyesal."

Sebenarnya aku sangat senang dengan tawaran itu tapi aku juga tidak enak hati, aku menolaknya dengan halus. 

Gak usah nak lain kali aja ya." Tolakku halus."

Kalau begitu saya pamit dulu ya Bu, ada tamu hotel yang harus saya urus, nanti saya mau menghubungi teman-teman agar membuat rencana reuni dengan ibu, InsyaAllah nanti reuninya di hotel ini."ucap Selamet sambil bersalaman mencium tanganku."

Ya nak ibu tunggu undangannya ya."ucapku terharu."

Siap ibu. " Ucap Selamet lagi."

Selamet berlalu dari hadapanku, setelah punggungnya tak nampak lagi, aku menyandarkan kepalaku di pohon kelapa yang berjejer indah di pinggir pantai. 

Entah apa yang kurasakan saat ini, yang jelas perasaan bahagia menyelimuti jiwaku. Tidak ada yang lebih membahagiakan dan membanggakan dari seorang guru selain kesuksesan murid-muridnya.

Benar apa yang dikatakan oleh tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara" tugas kita sebagai pendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat sesuai dengan bakat dan kelebihan yang dimiliki.

Anak-anakku sesungguhnya ada asa terpendam direlung hati terdalamku disetiap melihat tingkah lakumu dulu …

Asaku untuk kebahagiaanmu

Asaku untuk kesuksesanmu













BIOGRAFI

Sumiati adalah seorang wanita yang lahir dari keluarga sederhana, tepatnya di Desa Kilang Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur pada tanggal 25 Mei 1983.  Ketika usianya masih belia Dia memutuskan mondok di sebuah pondok pesantren yang ada diwilayah Lombok Tengah, tepatnya di Pondok Pesantren At-tohiriyyah Al-fadhiliah Bodak.  Suasana pondok yang begitu damai dan menenangkan membuat dia lebih mudah mendapatkan inspirasi dalam menghadirkan suatu karya.

    Sumiati, S.Pd. Seorang wanita yang berprofesi sebagai pengajar di sebuah sekolah negeri tepatnya di SMAN 11 Mataram ini memiliki hobi yang cukup banyak. Pecinta musik, membaca bahkan traveling merupakan hobi yang sangat dia senangi. Wanita yang juga berprofesi sebagai pebisnis dan pernah terpilih sebagai guru motivator literasi se-Indonesia tahun 2021, agen terbaik oleh perusahaan Alhally Corporation tahun 2019 dan pernah terpilih sebagai resseler terbaik dengan penjualan terbanyak tahun 2021 oleh Perusahaan Rumah Faiqa Mataram sebenarnya sudah menyenangi dunia tulis-menulis dari kecil, segala sesuatu yang dia lakukan selalu dia tuangkan ke dalam bentuk tulisan. Sampai saat ini dia sudah menuangkan empat karyanya pada buku Antologi yang berjudul,

Arunika dan Benara, Guru Pembelajar Sekolah Perjumpaan, Aku dan Anakku dan Jejak Guru Penggerak dari Bumi Patuh Patut Patju . Selain empat buah buku antologi dia sudah menghasilkan satu buah buku solo yang berjudul “Getar Dawai Hati di Ujung Senja.”

“Lakukan hal-hal Positif di setiap hembusan napasmu” merupakan motto dalam Hidupnya. Lebih jelasnya, silahkan kunjungi blog pribadinya: 

Ttp://ulasantakdir.blogspot.com atau facebook Ummie Ethica



Sabtu, 04 Juni 2022

Resume Pertemuan ke 8: Komitmen Menulis di Blog



Seperti biasa malam ini aku mengikuti kembali pelatihan kelas belajar menulis PGRI pertemuan ke-8.

Pertemuan kali ini ku ikuti dengan perasaan gundah gulana karena sudah dua hari tidak bertemu dengan anak bungsuku yang baru berusia 3,5 tahun. Aku berusaha konsentrasi mengikuti pemaparan materi yang disampaikan oleh Nara Sumber hebat malam ini, walau itu tidak mudah. Hatiku diliputi oleh kerinduan yang begitu memuncah untuk buah hatiku tercinta. 

Materi malam ini cukup menarik karena berkaitan dengan dunia blog, dunia yang selama ini aku geluti. Banyak pertanyaan yang ingin disampaikan tetapi hanya satu pertanyaan yang berhasil aku utarakan.

Malam ini materinya adalah "KOMITMEN MENULIS DI BLOG"

Di pimpin oleh seorang moderator yang bernama Ralianti dan Nara sumber bernama Drs Dedi Dwitagama, M.Si.

Beliau adalah salah seorang guru dari Om Jay, wah salut dengan beliau Om Jay selaku binaan beliau sangat hebat apalagi beliau selaku gurunya.

Pertemuan malam ini berbeda dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Pada malam ini narasumber dan moderator memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk bertanya langsung dengan tidak mengunci kolom chat group. 

Pembawaan moderator sangat santai dengan sapaan-sapaan hangatnya bahkan kami di minta untuk segera bertanya jika ada hal-hal yang mau ditanyakan.

Mengobati rasa penasaran akan sosok narasumber malam hari ini saya coba membuka link profil beliau di: 

https://www.google.com/search?q=dwitagama&oq=dwitagama&aqs=chrome..69i57j0i13l2j46i13i175i199l5j0i13j0i13i30.1862j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.youtube.com/results?search_query=dwitagama

https://trainerkita.wordpress.com/about/

https://www.instagram.com/dwitagama/

Topik pertemuan ke-8 ini terkait komitmen menulis di blog, yang dimaksud dengan komitmen adalah keadaan dimana seseorang menjalin hubungan keterikatan pada suatu hal.

Karena model pembelajarannya yang langsung interaktif maka materinya fleksibel sesuai dengan pertanyaan peserta namun tetap bermuara pada topic pelatihan. Ada banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta pelatihan kemudian narasumber menjawabnya satu persatu. Dalam memberikan jawaban, narasumber menjawabnya dengan dua cara, yaitu menggunakan rekaman suara dan chat di group WhatsApp KBM gelombang 26 .

Ada beberapa pertanyaan dari peserta yang berhasil di himpun:

P1

Bagiamana membuat blog agar tampil menarik dan kaya template?

Bagaimana mendesign blog agar Nampak menarik?

Bagaimana cara menuju sebuah komitmennuntuk bisa terus ngeblog padahal ilmu ngeblog masih minim?


Jawaban:

Komitmen itu sesuatu yang amat sangat relative, bisa jadi sangat berat buat seseorang tapi bisa jadi sangat ringan buat orang lain. Apabila baru mengenal dunia blog maka sama halnya seperti menghadapi bermacam-macam persoalan, sesuatu yang baru akan menjadi menyenangkan kalau kita menikmatinya, mempelajarinya, dan kita mengerjakannya secara berulang-ulang sehingga akan menjadi suatu kebiasaan. Cara menuju komitmen adalah happy, belajar, dan berkunjung ke blog-blog orang lain.

P2

Apakah semua tulisan kita yang ada kita share ke group WA atau ke media-media lainnya atau kita simpan saja di blog?

Jawaban:

Untuk promosi boleh dishare di WAG tetapi perlu pertimbangan apakah mayoritas anggota group tertarik atau tidak. Gunakan kata-kata yang sering digunakan orang untuk googling agar pengunjung banyak dating.

P3

Apa rahasia ngeblog padahal isi blog singkat tetapi banyak pengunjungnya?

Jawaban:

Rahasianya adalah ngeblog dengan hati dan tanpa pamrih.

P4

Bagaimana membuat tulisan di blog menjadi menarik dan pembacanya banyak, pembaca tidak bosan dan merasa terhibur?

Jawaban:

tulisan di blog harus sesuai dengan topic-topik yang banyak dicari orang di dunia. Menggunakan kata-kata yang sering digunakan dan mudah diingat. Sering membaca blog orang lain sehingga akan memperbanyak pengetahuan yang bisa mendatangkan ide-ide yang menarik yang bisa kita tulis ulang sesuai dengan gaya bahasa diri sendiri.

P5

Karena blog lama tidak pernah digunakan karena lupa password apakah boleh memposting ulang tulisan lama yang sudah diposting di blog tersebut dan apakah bukan termasuk plagiat?

Jawaban:

Bisa anda aktifkan lagi asal anda ingat email dan password email, ikuti aja tahapan" di blog, posting ulang? boleh saja ... itu kan blog anda, tulis aja dg gaya anda terkini pasti jadi beda, soal judulnya mau tetap sama atau beda, suka" Anda

P6

Bagaimana kita mendesign blog kita agar tampak menarik?

Pernah saya menulis artikel terkait dengan pertanian. Setelah di-posting beberapa lama artikel itu dihapus karena menyalahi aturan katanya. Kira-kira apa masalahnya padahal artikel itu adalah tulisan saya dan terkait petikan dari saya lampirkan daftar pustakanya?

Jawaban Narasumber: Agar tampilan blog menjadi menarik bisa dengan memanfaatkan templet yang ada pada blog selain itu tentu mencari tahu ilmunya. Tetapi kalau di kompasiana memang sudah seperti itu tidak bisa kita otak-atik berbeda dengan blog pribadi.

Tulisan dalam blog kompasiana akan dihapus karena oleh system terdeteksi tulisan itu terlalu banyak copy pastenya atau terlalu banyak kutipannya. Kalau menulis dengan merujuk pada tulisan orang hendaknya diparafrasekan sesuai dengan gaya bahasa sendiri.

P8

Saya M. Ashabul Yamin, dari Lombok Timur. Alhamdulillah. Saya sudah memiliki blog. Sejak awal 2022 saya juga agak aktif menulis di kompasiana, gurusiana, dan websites Yayasan tamrin Dahlan. Saya juga mengelola sebuah websites sekolah. Saya bukan pnulis profesional tetapi saya memiliki impian bahwa rekan rekan guru di sekolah memiliki minat menulis. Akan tetapi, aya agak kesulitan memempengaruhi rekan rekan di sekolah untuk menulis. Mohon petunjuk Pak Dedi agar saya dapat mempersuasi teman teman di sekolah untuk menulis. Terima Kasih Wassalamu'alikum wr wb

Jawaban'

blog anda di wordpress? buat PAGE, atau gunakan kategori ... atau bikin blog baru, satu email bisa bikin bbrp blog ssuai tema tulisan anda, smg bermanfaat

P9

Selamat malam Bapak. Saya Rumiati, gelombang 25 dari MAN Kota Palangka Raya

Izin Bertanya. 

Bapak.. Saya baru mengenal blogg baru saja, ketika mengikuti kegiatan menulis ini. Jadi apa blogg itu.. Dan hal2 kaitannya menulis di blogger. Tp yg saya tanyakan tentang komentar, apakah komentar itu di butuhkan dan... Ketika mau mengomen haruskah mebaca seluruh tulisan? Maaf mungkin saya tidak banyak memberi komen kepada teman teman yang banyak sekali untuk di komen.. Jadi yg saya komen memang yg sdh saya baca tulisan di blogg nya.. Mohon pencerahannya. Terimakasih

Jawaban:

alooo w bu rumi .... kalo anda komentar di blog saya, itu membuat saya suka dan makin semangan nulis lagi ... soal mau komen setelah baca smua artiel atau ngga, suka" ibu aja itu mah ... soal mau komen atau ngga tulisan org juga hak ibu ... silahkan ajaaa, yg penting ibu sehat dan tak terbebani ... dibawa santuy aja kalo kata anak" jakarta hahaha

P10.

Izin bertanya pak...... ; ☝️....hampir serupa dengan pertanyaan Pak Sexyabu@gmail.com

hanya saja... saya mencoba ke anak didik saya untuk aktif di BLOG ... dan sudah saya sampaikan beberapa keuntungan dalam hal aktif di BLOG.

Pertanyaan saya... "

1). Bagaimana cara meyakinkan anak didik... bahwa BLOG itu cukup memberikan warna baru ((tidak hanya bermain game online)).

2). Suatu saat... bersediakah Pak Dedi.. menjadi Narasumber bila saya mengadakan kegiatan yang serupa,,,??

Jawaban:

yg ga ngerjain nilainya kosongin aja pak ... persoalannya apakah skolah berani tidak menaikkan anak yg tak punya nilai, itu persoalan lain ... target apapun susah dicapai kalo skolahnya bgitu.

P 11

Selamat malam

Siti Mutiah Palangkaraya

Gel. 25

Saya mengenal blog setelah bergabung dlm grup BM 25, bagi saya yang terpenting adalah menulis. Pembaca atau komentar dr orang lain TDK menjadi target utama dr tulisan saya.

Pertanyaan:

1. Apakah perasaan bapak seperti saya saat pertama nge blog?

2. Salahkah saya berperasaan demikian?

3. Sebaiknya seperti apa mengelola blog ini agar dpt menjadi media coretan jemari yg bernilai informatif dan edukatif?

Jawaban:

betul skali bu siti .... sy juga gituuu ... perasaan biasanya tak salah hahaha ... silahkan mengelola blog sesuai selera ibu, hal ini akan jadi karakter unik blog ibu yg jadi perhatian pengunjungnya

P12

Pak bagaimana cara Bapak membagi waktu untuk menulis dan untuk bekerja Nah ini kan sangat sulit sekali Pak terutama bagi kita yang super sibuk sekali

Jawaban:

Jika sdg sibuk ga usah nulis ... saat ada waktu ... atau saat ada ide langsung tulis dan posting

P13

Assalamu'alaikum Wr Wb

Nama: Kasiatun

Gelombang: 26

Kota : Kabupaten Pelalawan 

Izin bertanya, Bagaimana kita mengetahui apakah blog kita itu bisa dikomentari atau meminta persetujuan dari kita terlebih dahulu sebelum dikomentari tanpa harus bertanya kepada pengguna blog lainnya?

Bagaimana cara mengaturnya?

Bagaimana supaya Blog kita selalu terbaca dalam pencarian seseorang?

Terima kasih sebelumnya.

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Jawaban:

aloooow bu kasiatun ... sy pernah ke pelalawan, tengok pabrik kertas dan minyak goreng ... ktk ada komentar, ada notifikasi di email dan dashboard blog kita shg kita tau ada komen, sebaiknya direspon, cara pengaturannya silahkan googling, atau search di yutub ... spy terbaca do pencarian, perbanyak posting tulisan yg sedang dicari orang dg judul ssuai topik ... terlacak deh

P14

Assalamualaikum..

Saya Rusdawati

dari Palangka Raya.

Yang saya tanyakan adalh

1. terkait teknis isi blog. misalnya resume yg kita buat ini, kadang dua paragraf awal saya buat mewakili perasaan saya atau bercerita tentang kejdaian siang td yg ada kaitannya dengan materi, baru resume pelatihan.

Apakan sah2 saja atau gimana...

2. Misalnya nanti kita membuat artikel ilmiah, apakan dari awal paragraf semuanya ilmiah tanpa ada kata2 dari kita... ?

Jawaban:

alooo bu rusdawati ... cara itu boleh ibu lakukan ... yg penting tak kopi paste ... artikel ilmiah boleh sertakan kata" kita selain fakta" ilmiah ... smg bermanfaat

Adapun Kesimpulan materi dari narasumber adalah:

"Komitmen itu bisa dibentuk lewat ketekunan dan menikmati, mengelola blog, yang caranya berbeda pada setiap orang, hasilnya pun akan berbeda sesuai usaha yang dilakukan"

Kegiatan terakhir adalah pemilihan 2 pertanyaan terbaik dari peserta

Selanjutnya Nara sumber dan moderator mohon pamit.

Alhamdulillah malam ini ilmu tentang dunia tulis menulis bertambah lagi, terima kasih untuk Nara sumber dan moderator πŸ™πŸ™



Kamis, 02 Juni 2022

Sebatas Angan



Dalam rasa yang tak kuketahui hadirnya

Di setiap tepi yang penuh rona sendu 

Meredam tiap emosi yang mengalun dalam nafas di dada

Sebuah luka masih mengalir dalam renungan jiwa 

Kuhirup dalam-dalam tiap perih yang tak seharusnya kurasakan

Sentuhan rindu masih membekas tajam di antara gundahku

Masih kucoba untuk meredam rasaku 

Menahan asaku atasmu 

Mungkin, kau tak biarkan aku untuk selalu menantimu, 

Keterpurukanku dalam angan-angan, sungguh tak kau ketahui 

Lelah hatiku, sungguh semuanya terasa letih 

Aku menanti sesuatu yang tak pasti

Biar kutahu, kau memiliki seseorang lain di hatimu 

Ingin sekali kunyatakan semua rasa ini lewat senyumku

Tapi kutahu, kau pasti sulit untuk mengartikannya. 

Sebenarnya, ingin kukubur dalam-dalam tiap rasa ini

Ingin sekali kubuang jauh-jauh agar tak ada yang tahu

Tapi, kenapa begitu sulit ? 

Kenapa semuanya terasa makin membekas ? 

Kau telah mengetukku, lebih keras hingga mengenai dasar batinku

Tapi kuselami semua ini tuk jadi sebatas angan dan khayalku

Yang kubiarkan adanya tanpa memaksakan hati tuk memilikimu.

Resume Pertemuan ke 7: Writer's blok'


Tanggal 1 Juni merupakan tanggal yang bersejarah untuk bangsa Indonesia, karena pada tanggal ini ditetapkan sebagai tanggal kelahiran pancasila. seperti biasanya setiap tanggal ini hampir semua kegiatan perkantoran diliburkan. Untuk dunia pendidikan kelahiran Pancasila juga dimaknai dengan berbagai kegiatan, dengan adanya peringatan ini setidaknya kita dibawa kembali untuk mengingat segala hal yang terkandung dalam ke lima sila dalam Pancasila. Pancasila bukan hanya lambang pemersatu bangsa tapi sudah menjadi roh dalam diri setiap penduduk di Indonesia.

Malam harinya seperti biasa kembali kuikuti kelas Belajar menulis PGRI pertemuan yang ke 7, pertemuan kali ini tidak terlalu bisa fokus dikarenakan hp ku di pegang anakku yang paling kecil. Hambatan ini aku atasi dengan membuka wa melalui laptop, tapi karena kondisi laptop yang error' akhirnya terpaksa pertemuan ke 7 ini ku ikuti apa adanya.

Malam ini materi kelas BM adalah "Writer's blok' yang akan disampaikan oleh nara sumber yang dipandu oleh moderator.

Moderator kali ini adalah ibu Lely Suriani, beliau bukan orang yang asing karena pernah berkolaborasi dalam pembuatan buku antologi aku dan anakku, selain itu komunikasi antar kami masih terjalin baik sampai saat ini.

Seperti biasa kegiatan dimulai dengan sapaan hangat dari sang moderator. 

"Sebelum kelas dimulai.. siapkan segala sesuatunya.. agar dalam mengikuti pemaparan materi bisa fokus..

Terimakasih

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Bismillah.. Alhamdulillah..

Segala puji bagi Alloh, Tuhan semesta alam.

Penuh rasa syukur kita bisa bertemu di room chat yang semarak ini.

Yang saya hormati Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd., Guru Blogger Indonesia, selaku Founder Belajar Menulis PGRI

Juga yang saya hormati, para nara sumber hebat, yang selalu siap berbagi ilmu dengan dahsyat, seningga menuai banyak manfaat.

Tak terkecuali buat Nara Sumber malam ini

Segenap Tim Belajar Menulis PGRI.

Para peserta Belajar Menulis PGRI gelombang 25 dan 26. Yang berbahagia.

Sungguh suatu anugerah yg luar biasa malam ini, saya bisa mengunjungi, membersamai dan berkolaborasi dengan para pegiat literasi dari seluruh pelosok negeri.

Dan yang membanggakan hati, bisa mendampingi nara sumber sejati, yang telah siap berbagi.


Bertepatan dengan HARLAH PANCASILA, tanggal 1 Juni, Dengan semangat Patriotisme dan Cinta Tanah Air yang tetap terpatri dalam dada, jadilah penulis dan pegiat literasi yang selalu menjunjung nilai - nilai luhur bangsa, memiliki wawasan kebangsaan yang kuat sekaligus maju dalam wawasan global yang mendunia.

Guna melancarkan dan runtutnya acara, kegiatan malam KBM malam ini bagi menjadi 5 mata acara, yaitu :

1.Pembukaan.

2.Perkenalan.

3.Uraian materi

4.Tanya Jawab.

5. Penutup.

Sebagai mata acara pertama yaitu Pembukaan, dengan membaca Bismillahirrohmanirrohim bagi yang beragama Islam, dan bagi yang beragama lain, disesuaikan dengan keyakinan dan kepercayaan masing- masing.

Selanjutnya perkenalkan, saya LELY SURYANI, sebagai moderator debutan. 

Jadi, mohon jangan di bully sangat, karena masih butuh penyemangat, dan juga nasehat, agar bisa melesat, berkarya dengan pesat.

πŸ™πŸ™

Perkenalkan juga Narasumbernya, mari simak puisi akrostik di bawah ini :


Dara cantik muda belia.

Indah dipandang penuh pesona

Tiada henti melaju berkarya

Talentanya sigap membahana

Aktifis literasi yang luar biasa


Written Block tema malam ini

Ide bisa hilang, musnah ditelan bumi

Dia datang membawa misi

Yakin dan mantap untuk berbagi

Ada banyak kebermanfaatan menanti


Usah ragu mantapkan jiwa

Tak kan ada yang sia - sia

Acap kali raga menyapa

Menulislah goreskan pena

Ide bertebaran menghiasi dunia.


Itulah sedikit sapaan dan pembukaan dari moderator.

Selanjutnya perkenalan Nara Sumber. Untuk lebih mengenal Nara sumber 

Bisa klik tautan profil beliau dinbawah ini

https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html

Setelah membaca profil Nara sumber kita pada malam hari ini yakni Bu Ditta, alangkah takjubnya aku, bagaimana tidak diusianya yang masih sangat muda dia sudah menorehkan prestasi yang luar biasa, selain bangga aku juga iri, aku yang sudah berumur hampir 40 tahun belum bisa menorehkan prestasi sehebat itu.

Sungguh membaca profil beliau mampu menumbuhkan motivasi dalam diri untuk lebih berkarya dan belajar lagi. 

Perkenalkan, saya Ditta Widya Utami, salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat.

Dan saat ini alhamdulillah sedang mengemban amanah sebagai pengajar praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3.

Saya pun merupakan alumni pelatihan ini. Tepatnya saya ikut di Gelombang ke-7.

Sangat bersyukur bergabung karena pada saat itu saya berkesempatan ikut tantangan Prof. Eko di angkatan pertama. Buah manisnya terbit buku mayor pertama. Alhamdulillah.

 Selain di blog Ruang Inspirasi ( https://dittawidyautami.blogspot.com ), sesekali saya juga menulis di Kompasiana :

https://www.kompasiana.com/ditta13718


Setelah perkenalan Nara sumber selanjutnya pemaparan materi. Seperti biasa moderator menyapa kembali dengan pantun indahnya.


Sapu sabut di atas jala,

Rapi tertata makin tinggi,

Kita sambut sang idola,

Mbak Dita siap berbagi


Bismillah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh..

Pada malam ini materinya adalahi tentang sebuah istilah yang dipopulerkan pertama kali oleh psikoanalisis Edmund Bergler : _*writer's block*_.

Sebelum pemaparan lebih lanjut kami diberikan sebuah tantangan,

Ketentuan tantangan menulis tema Pancasila

Buat tulisan 1 paragraf (minimal 5 kalimat) 

Berisi ttg pengalaman pribadi/praktik baik 

Tulisan atau pengalaman disesuaikan dengan profesi atau sebagai penulis

Harus berkaitan dg salah satu sila dalam Pancasila

Tantangan menulis diberikan waktu selama 10 menit, para peserta berlomba-lomba mengikuti tantangan tersebut .


Format tantangannya sebagai berikut:


Jangan lupa tulis :


Nama :

Kota :

Gelombang :


Isi tantangan :





Setelah waktu selesai materi dilanjutkan kembali.

Apa hubungannya dg writer's block (WB)?

Apakah ada yang sempat merasa tak punya ide menulis? Sudah menulis tapi kemudian kehilangan kata-kata? 

Menulis ttg Pancasila mungkin mudah. Namun, ketika ditambah syarat harus dikaitkan dg profesi, berupa pengalaman pribadi, serta harus terkait salah satu sila Pancasila, mungkin kemampuan menulis kita akan melambat. 

Nah, kalau iya, bisa jadi kita sedang terserang _writer's blok_. Kebuntuan menulis.

Wikipedia mengartikan _writer's block_ sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB (writer's block).

Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional.

Karena _writer's block_ umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis. Dengan kata lain, WB bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun.

Berapa lama WB bisa terjadi?*

Jawabannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi WB tersebut.

Pertanyaannya, mau sampai kapan kita biarkan WB ini berlangsung?

Agar bisa mengatasi writer's block, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya.

Lalu, apa saja *penyebab _writer's block_*?

 Dari berbagai media dan artikel yang tersebar di dunia maya, ditambah dengan pengalaman pribadi, ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan _writer's block_ 

Mencoba topik/metode baru dalam menulis

Stress

Lelah fisik atau mental

Terlalu perfeksionis 

Mencoba metode/topik baru dalam menulis* bisa jadi salah satu penyebab WB.

Misal, seperti tantangan kita di awal. Bagi yang mengetahui sejarah hari lahirnya Pancasila, mungkin tak kan mengalami kesulitan dalam menulis.

Tapi bagaimana dengan orang-orang yang merasa bahwa ini adalah "topik baru" dalam bahan tulisan mereka?

Maka, WB bisa saja datang kepada orang-orang yang masih asing dengan topik tulisannya.

Tapi, jika kemudian kita teguhkan komitmen, lalu mencari bahan bacaan tambahan, maka WB yang terbentuk bisa segera kita hancurkan.

Ya, *membaca referensi tambahan* bisa jadi salah satu solusi mengatasi WB.

Tak hanya topik baru, metode baru dalam menulis pun bisa membuat kita terserang WB.

Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah. Kemudian diminta membuat puisi. Keduanya tentu memiliki metode penulisan yang berbeda. 

Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya.

Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak WB.

Dalam sebuah jurnal berjudul "Stres dan Solusinya dalam Perspektif Psikologi dan Islam" yang ditulis oleh Admin Admin dan Himma (2019) disebutkan bahwa *stres* adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari

luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.

Baik stres, *lelah fisik maupun mental* bisa juga menjadi sebab-sebab kita terserang WB. Misal kita dituntut menyelesaikan tulisan untuk segera dikirim. Ketika stres, bisa jadi kita malah kehilangan inspirasi untuk melanjutkan menulis.

Meski stres dan lelah fisik bisa menyebabkan WB, sesungguhnya menulis pun bisa dijadikan salah satu cara healing terbaik.

Caranya? Dengan metode *jurnal meditasi*, yaitu menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan, tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut.

Buat saja tulisan ekspresif. Curhat. Tentang segala yang dirasa, dikeluhkan (jika ada), dsb.

Jika sudah tenang, semoga kembali muncul inspirasi untuk melanjutkan menulis.

Terakhir, salah satu hal yang dapat menyebabkan WB adalah *terlalu perfeksionis*.

Nah untuk membahas penyebab WB keempat, pemateri mengajak para peserta mengunjungi tulisan beliau.


https://www.kompasiana.com/ditta13718/62912d19ce96e5210036faf2/emosi-saat-menerima-sk-pppk-guru-sebuah-memoar


Bapak Ibu mungkin bertanya, apa hubungannya tulisan tentang PPPK dengan materi sekarang?

Bapak dan Ibu, di Kompasiana serta beberapa blog lainnya terkadang muncul keterangan jumlah pengunjung dan atau yang membaca artikel tersebut.

Bapak Ibu mungkin bertanya, apa hubungannya tulisan tentang PPPK dengan materi sekarang?

Bapak dan Ibu, di Kompasiana serta beberapa blog lainnya terkadang muncul keterangan jumlah pengunjung dan atau yang membaca artikel tersebut.

QTulisan ini adalah salah satu rekor terbaik saya saat ini karena telah dilihat dan atau dibaca lebih dari 10.000 kali dalam waktu satu hari sejak dipublish.

Tentu ada banyak tangan dari orang-orang yang berbaik hati turut membagikan link tulisan sehingga jangkauannya meluas

Saya senang. Tentu. Tapi ... hal-hal seperti ini bisa jadi boomerang bagi penulis daaan menjadi penyebab WB.

Mengapa?

Karena Ketika kita "sukses" menulis, katakanlah banyak dibaca orang. Atau buku kita jadi best seller.

Setelahnya kita mungkin akan berpikir bagaimana caranya agar tulisan kita bisa menarik banyak pembaca lagi? Bagaimana agar tulisan kita banyak dikomentari lagi? Bagaimana agar tulisan kita menjadi "sempurna".

Ketika hal ini terjadi, ada dua kemungkinan:

Penulis tetap melaju dengan tulisannya. Atau

Penulis terserang WB dan mulai tersendat sendat menulisnya

Ingin menghasilkan yang terbaik itu perlu. Tapi, bila terlalu perfeksionis kita harus mampu mengerem diri. 

Bukankah segala sesuatu yg berlebih itu kurang baik?

Alih-alih menghasilkan tulisan, sikap kita yang terlalu perfeksionis bisa jadi membuat kita malah terserang WB.

Kecepatan menulis kita berkurang, ide-ide terasa hilang, sulit fokus setiap kali akan menulis, dsb.


Kegiatan selanjutnya adalah tanya jawab

Beberapa pertanyaan dan Jawaban yang berhasil dirangkum:

Selamat malam Bu Lely dan Bu Ditta, 

Elen Pakpahan

Serpong

Gel.25


Saya sepertinya tipe perfeksionis.

Kalau tulisan saya belum sebagus yang saya inginkan rasanya tangan saya gatal, inginnya edit dan edit lagi.

Alhasil saya menulis cenderung lambat.

Mending kalau saya lagi mood, kalau tidak... tulisan bisa terbengkalai beberapa waktu.


Pertanyaan saya:

Apakah mood yang gampang berubah termasuk writer's block?

Bagaimana caranya/ tips supaya pekerjaan menulis saya bisa lebih cepat?

J1

Selamat malam juga πŸ˜ŠπŸ™πŸ»


Mood yang sering berubah tentu bisa menjadi penyebab WB. Tapi ada beberapa tips sederhana yang ampuh untuk mengembalikan mood menjadi baik (ini berdasarkan pengalaman saya dan juga beberapa artikel yg pernah dibaca).

Tersenyum. Hal yang paaliiing sederhana untuk mengembalikan mood adalah : tersenyum.

Lebih ampuh lagi bila menatap wajah kita yg tersenyum dg bantuan kaca.

Tahan beberapa detik. Coba berulang untuk tersenyum.

Insya Allah, suasana hati akan membaik.

Hal lainnya untuk mengembalikan mood bisa dengan melakukan hobi masing masing. Misal kalau saya refreshing dengan baca novel ringan, atau sekedar jalan jalan ke luar rumah meski hanya pergi ke pasar.

Bagaimana agar tulisan cepat selesai?


Akhirkan pengeditan.

Dalam dunia kepenulisan, proses editing bisa memakan waktu lebih banyak dari menulis bahan asli itu sendiri.

Bukankah tulisan yang baik itu adalah tulisan yang selesai?

Maka tulis saja dulu sampai tuntas.

Buku teks book saja satu dua ada revisi meski telah dipublish. Pun dengan buku buku penulis ternama.

Jadi, ayo tulis sampai selesai, lalu publis.


P2.

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Nama : Kasiatun

Kota : Pelalawan

Gelombang : 26


Pertanyaan :

Bagaimana cara kita untuk bisa memfokuskan tulisan kita ke tema yang akan kita tulis.

Dan bagaimana caranya untuk kembali lagi ke tema jika kita sudah jauh menulis tetapi baru menyadari kalau tulisan kita itu lari dari tema tulisan kita.

Terima kasih sebelumnya.

Wassalamu'alaikum Wr Wb


J2

Kerangka tulisan.

ingin tulisan kita fokus, sesuai alur, sesuai rencana, maka kerangka tulisan menjadi kunci utama.

Lalu buat rinciannya. Kembangkan tulisan deh akhirnya.

Buat garis besar dari apa yang ingin kita tulis. Minimal seperti daftar isi, insya Allah itu akan sangat sangat membantu kita untuk fokus dg tema.


pertanyasn ke 3..

 P3.


Nelwiza

Riau

Gel 26

Apa yang harus dipersiapkan agar menjadi seorang Penulis terkenal?

Bagaimana agar ide dan tulisan kita terus mengalir seketika menulis dan tidak terjadi writer.s Block?

Yang harus disiapkan? Menulis resume, saling mengunjungi blog, sering menulis dan membagikan tulisan, tetap berkarya insya Allah bisa mendekatkan Mas/Mbak Nelwija dg harapan menjadi penulis terkenal.

Tetap konsisten dalam dunia kepenulisan yaaa ...

Ibarat teko. Akan bisa mengalirkan air dengan lancar bila tekonya diisi.

Kita juga sama. Bila ingin lancar menulis, maka diri kita pun perlu diisi. Bagaimana caranya? Dengan banyak membaca 

Membaca itu menabung kosa kata, ide, wawasan, dsb. Semakin sering membaca, semakin sering praktik menulis, insya Allah akan semakin baik dan lancar tulisannya.


P4.

Selamat malam bu, perkenalkan :

Nama : Sim Chung Wei

Kota : Jakarta

Gelombang :26


Pertanyaan : Beberapa waktu lalu saya menonton vidio singkat tentang teknik Pomodoro dari Fransisco Cirillo, apakah bisa dijadikansolusi menghadapi WB?


https://youtube.com/shorts/-Rj_TFjYYSk?feature=share


Beliau ini adalah keturunan Thionghoa.. jadi saya kemarin sempat mengorek tentang beliau..

 Sebetulnya yg tau obat WB terbaik untuk kita adalah diri kita sendiri. Hal ini karena Penyebab WB yang datang ke tiap orang bisa berbeda beda.

Teknik pomodoro ini keren. Bagus. Tinggal dipraktikkan saja.

Bagi yang belum terbiasa, mgkn bisa set alarm setiap 25 menit. Lalu istirahat 5 menit alarm lagi untuk kembali produktif.


Kita akan lanjut pertanyaan ke 5..


Assalamualaikum bun. saya bu Elmi dari Riau gel 25, mau bertanya. Kadang-kadang kita merasa ragu dalam diri kita sendiri tentang menulis Nah kira-kira apakah ini juga termasuk WB. Dan bagaimana cara mengatasinya, mohon arahannya Bun terima kasih

Bunda Lely, mengingat waktu sudah melebihi pukul 21.00, bolehkah semua pertanyaan dishare langsung?


P7.

Assalamualaikum, salam kenal Bu Ditta πŸ™


Nama : Oktavia Hadianingsih 

Kota : Palangka Raya 

Gelombang : 25


Pertanyaan :

Bagaimana cara untuk menghilangkan WB saat kita memang diharuskan menulis topik baru?


Terima kasih atas jawabannya πŸ™



P6.


Assalamualaikum

Nama : Ahmad Sahudin

Kota. : Kab. Lombok Barat

Gelombang : 26

Pertanyaan

Bagaimana cara kita agar tidak terlalu sering terkena WB? Salah satu yang saya alami sekarang ini adalah apabila ingin menulis puisi, saya selalu mengalami kesulitan untuk menentukan diksi yang tepat sesuai dengan tema puisi yang ingin dibuat. Saya merasa bahwa saya tidak punya kompetensi untuk menulis puisi. Kejadian semacam ini apakah juga dikatakan terserang WB? Terima kasih

P8.


Assalamualaikum

Saya 

Rumiati MAN Kota Palangka Raya

Gelombang 25

Pertanyaan saya:

Mbak ketika saya akan menulis.. Sering dari pembukaan atau mengawali itu susah. Kalau sudah ketemu itu lancar. Tp ketika ada gangguan membalas WA dr gruop atau keluarga trs saya mbalasnya. Akhirnya hilang ide sya tadi. Trs untuk memunculknnya perlu waktu yang cukup lama. 

Apakah yang saya alami itu termasuk pada kejdian WB?

Mohon pencetahannyaπŸ™ termakasih

P5 P6 p7 p8 jawabannya di gabung..


Ragu dalam menulis termasuk salah satu ciri terkena WB.

Cara mengatasinya, bunda harus identifikasi dulu ragunya karena apa?

Misal, jika ragu karena khawatir tidak sesuai EYD, kalimat tidak mengalir, atau hal lain terkait teknik menulis, maka bisa diminimalisir dg terus berlatih menulis. Sering mengecek KBBI, PUEBi misalnya.

Tapi, bila ragunya karena khawatir dikritik teman, ragu karena takut dibilang jelek, atau apa pun yang kaitannya lebih ke psikologis, maka coba sedikit sedikit mulai share tulisan ke orang orang terdekat. Bergabung dg komunitas yg sama, seperti di grup ini. Bangkitkan dulu rasa percaya dirinya.


Semoga bisa membantu ya

J5

Waah sama seperti saya nih. Belum mahir berpuisi ☺️πŸ™πŸ»


Iya, bisa dikatakan terkena WB.

Jika terkait diksi, sering membaca puisi sastrawan terdahulu atau novel novel karya sastrawan semisal Andrea Hirata bisa menambah tabungan diksi kita.


Yuk perbanyak tabungan diksi dengan rajin membaca 

 J6

Wa 'alaikum salam, salam kenal juga 

Kalau saya biasanya dengan membaca referensi terkait topik yang harus ditulis.


Lalu, minimal membuat tulisan dengan 5W1H. Teknik dasar jurnalistik.

J7


Waaah tangkap idenya, jangan sampai lepas!!! Hehe,


Beberapa penulis hebat sering mengantongi buku catatan kecil di sakunya (zaman skg bs juga dengan hp).


Ketika ada ide, segera ikat idenya dengan menuliskan di buku catatan. Atau dg hp. Atau rekam. Sesuai nyamannya kita.


Dan sebelum memulai menulis, seperti yang saya sampaikan sebelumnya mari buat kerangka tulisan. Minimal memuat poin poin yang akan ditulis. Dari awal hingga akhir.

J8

Jadi, bila pun terjeda, memori kita masih bisa disegarkan dengan catatan catatan kecil kita.

Insya Allah menulis pun bs dilanjutkan.

Lanjutan J8

P9 gelombang 24

Nama : Nur Jannah, S.Pd

Kota :Jakarta

Gelombang :25


Pertanyaan :kenapa ya sering bingung menutup cerita? Bagaimana mensiasatinya? Jadi writer nlovknya ada dibtengah dan akhir sehingga tulisan tidak selesai2πŸ™


Jawaban

Bunda sering menulis cerita ya?

Coba skg dibalik Bun. Mulai dari akhir. Tentukan dulu endingnya akan seperti apa

Apakah sad ending? Happy ending?

Bersambung atau tamat?

Baru kerjakan dari awal 😊

Belum pernah nyoba gitu

O..gitu

Siap insya Allah❤️πŸ™πŸ˜€

ibarat saat akan bepergian. Jika kita sudah "menentukan tujuan akhir", akan mudah menyusuri jalan menuju tujuan.

Semangat ya Bun πŸ₯°


Acara terakhir penutup

Beberapa bait kata penutup dari moderator:


Demikian Bapak Ibu hebat yg bisa saya sampaikan

Karena bertepatan d

"Bangkit Bersama Membangun Peradaban


Semoga selepas pelatihan, kita semua bisa tetap menulis dan terus berkarya.

Menulis itu mudah. Konsisten menulis yang perlu diperjuangkan.


Pertemuan kita malam ini sampai di penghujung..


Dari awal sampai akhir materi.. kita bisa mengoreksi diri.. insntrospeksi diri.. semoga penyakit WB akan lari.

Setelah kita mendapatkan solusi.. Dari mbak Ditta Widya Utami..

Aamiin aamiin menyuguhkan puisi ..sebagai bentuk curahan hati..

Acara terakhir penutupan malam ini diakhiri dengan persembahan puisi oleh moderator 


Hening malam


Hilang semua dahaga

Hilang semua lelah raga

Tiada banyak berucap kata


Yang ada hanya fokus tertata

Pada titik menggapai asa

Semua akan bisa


Dalam hening malamku

Ada yang ku pangku

Terus membersamaimu

Sampai akhir alunan merdu


Lega rasanya 

Seperti dalam surga

Selesai sudah kuberkarya

Ku mencoba episode perdana


Terimakasih semuanya

Kita akan bisa

Maju bersama


Banjarnegara,

1 Juni 2022


Alhamdulillah.. 

Pelatihan Belajar Menulis PGRI sudah memasuki pertemuan ke 7.

Angka 7 dalam bahasa Jawa disebut PITU.

Yang mengandung falsafah PITULUNGAN...yang berarti PERTOLONGAN.

Alhamdulillah kegiatan kelas belajar menulis telah berakhir semoga menambah motivasi untuk semakin berkarya 



MEREKA YANG MENDUKUNG PERUBAHAN

Perubahan selalu menimbulkan dinamika, lahir beragam respon, positif, netral maupun negatif yang perpaduannya membuat masyarakat semakin din...