Wajah penuh asa itu
Terus-menerus mendengungkan bara yang terpendam
Sepatu yang lapuk termakan usia
Baju yang usang tersobek raga
Nyatanya tak menyurutkan
Jiwanya untuk berjuang
Tekadnya kuat seperti baja
Fikirannya luas seluas samudera
Sampai suatu masa badai itu menghantam raga
Kau terkulai lemah tak berdaya
Rasa putus asa menguasai raganya
Kau sang anak anugrah yang kuasa
Yang dititipkan Tuhan untuk aku jaga
Kau pelita yang membuat jiwa terjaga
Betapa diri ini belum menghamba
Pada jiwa yang ternganga
Aku ingat Filosofi Sang Ki Hajar Dewantara
Betapa tugasku hanyalah menuntun dan menjaga
Bukan menuntut tanpa berkaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar