Duhai malam yang berkubang rintik-rintik
air hujan yang menggenang
Senyapmu merasuk bak jelaja yang kehausan
Dinginmu mulai menyapa tak berkesudahan
Membuatku terbuai dalam kebekuan
Hembusan angin malam yang beruraian
Mampu menembus dinding hati yang kebingungan
Hampa hati terselubung kabut keraguan
Berteman isakan tangis di kesyahduan
Aku laksana seonggok daging yang tak bertuan
Meratap memandang penuh kekosongan
Dan aku laksana musafir yang terbuang
Merenda kasih dalam serpihan
Akankah kabut kelam kan bepergian
Meninggalkan rasa yang semakin mendalam
Lombok Barat
15 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar