Tidak terasa pembagian raport semester genap akan segera dibagikan, itu artinya saat ini sebagian besar guru-guru sedang Mengolah nilai raport atau e raport bagi yang sudah menggunakannya.
Bukan rahasia umum lagi di setiap pengolahan nilai sebagian guru ketar-ketir ketika menghadapi siswa atau siswi yang tidak tuntas.
Berbagai usaha dilakukan agar siswa-siswi tersebut nilainya berubah atau minimal mencapai nilai KKM.
Apalagi ketika ada tekanan dari atasan nilai anak tidak boleh ada yang tidak tuntas karena menyangkut nama baik sekolah itu akan menambah beban tekanan batin beberapa guru karena sudah terlanjur menganggap anak itu tidak layak untuk dituntaskan.
Yang menjadi pertanyaan adalah ketika kita dihadapkan dengan beberapa anak yang tidak tuntas pernahkah kita menanyakan kembali ke dalam diri kita sendiri apakah kita sudah maksimal melaksanakan pembelajaran selama setahun ini?
Apakah kita sudah menggunakan strategi dan model pembelajaran yang pas untuk semua anak??
Apakah kita sudah merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid selama kita melaksanakan pembelajaran??
Apakah kita sudah menciptakan pembelajaran yang menyenangkan di kelas?
Apakah kita sudah melakukan pembinaan yang terus-menerus dan berkala kepada siswa-siswi kita??
Apakah kita memiliki jurnal guru yang lengkap sebagai bukti atas apa yang sudah kita lakukan selama ini selama proses pembelajaran??
Saya pribadi tidak membela siapapun tidak membela siswa tidak juga membela guru dan tidak juga membela pemangku kebijakan. Saya di sini hanya ingin mengajak dan melihat kembali hak dan kewajiban anak murid kita seperti apa.
Kita harus kembali mengingat sekolah itu apa, tujuan anak murid sekolah itu apa, kewajiban seorang guru bagaimana.
Intinya adalah mari ciptakan sekolah sebagai rumah kedua yang nyaman untuk anak didik kita. Bagaimana caranya, kita harus Belajar.
Gunakan pendekatan dan pembinaan yang terus-menerus, setelah pembinaan lakukan evaluasi dan monitoring.
Tujuannya supaya ada perubahan yang nampak dalam pembinaan yang sudah dilakukan. Jangan hanya melakukan pembinaan menjelang ujian semester tapi harus berkala.
Mari kita kembali lagi pada filosofi Ki Hajar Dewantara
Tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Sekolah ibarat sawah
Siswa ibarat bibit tanaman
Guru ibarat petani
Bibit tanaman akan tumbuh subur jika dirawat oleh petani dengan baik
Bibit tanaman walaupun ditanam di tanah yang gersang tapi dengan tangan dingin petani, rajin menyiram dengan air, merawat dan memberikan pupuk yang sesuai maka bibit tanaman tersebut akan tumbuh dengan subur pula.
Pun demikian walaupun bibit tanaman itu bibit yang unggul tapi tidak dirawat dengan baik oleh petani tentu tidak akan tumbuh dengan maksimal.
Oleh sebab itu mari bapak ibu yang berprofesi sebagai guru mari kita sama-sama merawat dan mendidik anak didik kita dengan tangan terbaik yang kita miliki, abdikan seluruh hidupmu untuk mencetak generasi yang berkualitas baik secara akademik maupun non akademik dan tentunya generasi yang berkarakter seperti tujuan pendidikan saat ini mencetak generasi profil pelajar Pancasila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar