Minggu, 29 Agustus 2021

ARUNA SENGGIGI


 Aruna Senggigi

Disinilah kisah itu dimulai

Kisah perjumpaan antara kamu dan aku

Momen itu mempertemukanku denganmu

Aku yang sudah terbiasa hidup tanpa cinta

Menyerah tak berdaya 

Saat pesona senyummu 

Mampu membius dinding-dinding hatiku

Yang telah lama membatu.

Aruna Senggigi

Takdir membawa langkahku kesini

Takdir yang tidak bisa ku hindari

Betapa Tuhan telah menuntun langkahku saat itu

Untuk berjumpa denganmu

Kita dipersatukan dalam suatu ruang dan waktu

Ruang dimana aku untuk pertama kalinya 

Melihat mata indahmu

Ruang dimana aku untuk pertama kalinya

Melihat senyum manismu

Ruang dimana untuk pertama kalinya 

Aku mendengar sapaan manismu

Aruna Senggigi

Disinilah rasa itu dimulai

Rasa yang awalnya kurasa biasa saja

Namun menjadi tak biasa 

Tatkala wajah dan mata indahmu 

Selalu terbayang dipelupuk mataku

Rasa yang menjadi tak biasa

Tatkala malam-malam panjangku

Selalu dihiasi senyum manismu

Rasa yang tidak biasa

Tatkala aku selalu ada untukmu

Rasa yang tak biasa

Tatkala aku rela berkorban untukmu

Aruna Sengigi

Disinilah misteri kisah hidup dimulai 

Apakah akan berakhir indah 

Atau akan terlupakan tanpa jejak


Senggigi, 29 Agustus 2021

Senin, 23 Agustus 2021

RINDU TAK TERDEKAP



  Rindu Tak Terdekap

Semilir angin malam terasa 

Menusuk sendi-sendi tulangku

Aku tersungkur dan terjatuh 

Disudut ruang-ruang rindu

Sinar rembulan merona tak bernada

Bintang-bintang berkelap-kelip merekah 

Mewarnai sang cakrawala nan gelap gulita

Aku terpana menerawangi anganku

Pandangan mataku nanar 

Menembus dinding waktu

Rasa cinta tak bertepi 

Membuat mataku memerah

Ingin meneteskan air mata 

Nan suci dan bermakna

Aku merasa nelangsa 

Disergap rasa rindu tak berbalas

Rindu yang selalu menyapa

Dan mengganggu setiap hembusan nafas 

Yang terasa makin sesak

Aku terluka dengan sikap acuhmu

Hatiku terkoyak dengan ketidak pedulianmu

Engkau laksana rembulan yang 

Bergelayut manja di atas kayangan

Hatiku tertawan oleh pesona senyummu

Ingin ku merengkuhmu dengan hatiku

Namun terhalang kabut keacuhanmu

Doa-doaku belum mampu 

Menembus iba Tuhan padaku

Ragamu tak terjamah

Cintamu tak terengkuh

Rindumu tak terdekap

Dan semua ini sanggup

membuat wajahku hanya mampu

 Tertunduk malu menahan rasa sesak

 Yang semakin menancap didada

Air mata tak mampu kubendung

Tetes demi tetes airnya mengalir deras

Laksana air terjun yang terjatuh 

Di atas tebing nan terjal

Dia sanggup membasahi pipi

Dan membuat mataku 

Bengkak tak berbentuk

Ku tundukkan wajahku

Bersujud berdoa tanpa mampu ungkapkan kata

Memohon bersujud meronta dan menghiba

Mengharap Kiranya Tuhan

Menumpahkan rasa ibaNya 

Pada hatiku yang merindu




Sandik

23 Agustus 2021

LUMPUR KEHINAAN

LUMPUR KEHINAAN 

Ummie

Terseok-seok kaki itu berjalan 

Untuk sekedar menggapai tiang 

Penyangga tangannya pun terasa  begitu sulit

Tubuhnya penuh dengan lumpur kehinaan

Kesabarannya terkikis habis oleh pengkhianatan

Ada berjuta amarah yang berkobar didalam sukmanya 

Amarah yang siap meluluh lantakkan

Citra sabar yang selama ini bersemayam dalam dirinya

Hai dikau manusia durjana 

Yang sedang berkemas nafsu birahi

Hai kau manusia yang hatinya tertutup oleh rasa malu

Lumpur kehinaan yang kau lemparkan 

Ke tubuh ringkih itu

Tidakkah kau sadari begitu busuk menyengat

Tidakkah terfikirkan olehmu hai manusia durjana 

Betapa yang kau lakukan itu 

Telah melukai dan merobek hati 

yang selama ini memang sudah begitu terkoyak

Tawa kemenangan itu begitu renyah

Hati yang puas telah merenggut hak seorang wanita 

Begitu terlihat di riak-riak wajahnya 

Yangg diselimuti birahi yang begitu memuncak 


Sementara itu wanita ringkih itu masih berusaha bangkit 

Dan berusaha membersihkan lumpur kehinaan 

Yang masih melekat bahkan enggan pergi dari tubuhnya 


Entahlah ...

yang kulihat walaupun lumpur itu berhasil dia bersihkan

Namun bekas-bekas nodanya 

Seakan tiada akan pernah hilang selamanya.. 


Sandik

2 Maret 2021

SEPI

 SEPI

Ummie


Malam kian beranjak menuju peraduannya

Suara rintik-rintik hujan yang seakan enggan

berhenti bernyanyi makin terdengar syahdu di telinga

Aku masih disini menikmati kedinginan 

malam yang terasa menusuk dalamnya raga 


Wahai hati yang terdalam

Apa yang terjadi dengan kelukaanmu

Mengapa keheningan malam ini 

Terasa semakin menyiksa kalbu terdalamku


Aku ingin bulan menemani sepiku

Aku ingin kehadiran bintang menghibur laraku

Namun apalah daya 

Mereka kalah dengan kehadiran hujan

Yang semakin deras membasahi bumi


Wahai Malam cepatlah berlalu

Agar ku bisa melihat indahnya sinar matahari kembali

Janganlah kau terus mengurungku 

Dalam keheningan dan kesunyian 

Yang begitu menghampakan hatiku


Wahai hujan berhentilah menyandera

bulan dan bintang dengan derasnya airmu

Karena ku ingin mereka menemani hari-hari sepiku

Dan membuat senyum ceriaku terukir kembali



Lombok, 24 Februari 2021

Minggu, 22 Agustus 2021

KU RANGKUL KAU DENGAN HATIKU

 

KURANGKUL KAU DENGAN HATIKU

Wajahku tertunduk lemas, tubuh mungil ini ku hempaskan diatas bangku yang tidak jauh dari taman literasi sekolah, tanganku masih  memegang lemas lembaran kertas yang didalamnya berisi SK pembagian tugas..

Sementara itu awan masih bergelayut manja di atas cakrawala, Dia melambai-lambai seperti tengah memberikan semangat padaku.

Namaku Sumiati S.Pd, aku biasa dipanggil Bu Umi, aku mengajar di SMAN 1 Gunungsari sebuah sekolah negeri yang ada di wilayah pulau Lombok tepatnya di daerah Gunungsari Lombok Barat. Aku merupakan sarjana kimia, aku ditugaskan disini sekitar tiga tahun yang lalu, sebelumnya aku bertugas di SMA yang wilayahnya masih sama yakni Lombok Barat hanya berbeda kecamatan. Hari ini aku dibagikan surat tugas mengajar oleh pihak sekolah, hampir setiap tahun ajaran baru aku selalu penasaran dan menunggu dengan hati berdebar-debar SK Pembagian tugas yang dibagikan oleh Waka Kurikulum. Yah...mau bagaimana lagi di tempatku bertugas guru yang memegang mata pelajaran yang sama denganku jumlahnya berlebih dan semuanya sudah sertifikasi, aku yang sudah puluhan tahun mengabdi sebagai seorang pendidik sampai saat ini belum mendapatkan panggilan PPG walaupun sudah mengikuti test beberapa kali.

Aku membuka kembali lembaran demi lembaran kertas ini, aku berusaha mencari namaku diantara beberapa deretan nama teman-teman guru yang lain. Setelah namaku terpampang nyata dimata, ku teliti jam mengajar kimiaku, aku kembali mendesah kecewa, ini untuk kesekian kali aku menelan  pahit ludahku.

Aku hanya mengajar kimia sejumlah 4 jam dan itupun lintas minat di kelas bahasa, selebihnya 20 jam mengajar mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.

Kembali rasa itu menyapaku, sebuah rasa diperlakukan tidak adil dan diskriminatif tapi sama seperti tahun-tahun sebelumnya aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Bukan tanpa alasan aku terduduk lemas mengetahui aku harus mengajar selain bidang yang aku miliki, selain merasa kurang maksimal, mengajar prakarya dan kewirausahaan membutuhkan keterampilan yang tinggi tetapi lumayan bisa kuatasi namun yang jadi masalah adalah mengajar kimia di kelas Bahasa bukanlah perkara yang mudah, rasa ketertarikan mereka terhadap pelajaran sains bukan rahasia lagi amatlah kurang, bahkan tidak ada mereka sudah terlanjur menganggap pelajaran sains sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan.

Hari yang dinantipun tiba, Pagi itu aku memutuskan ke sekolah pagi-pagi sekali, sejuknya udara pagi terasa membelai lembut kulitku, kuhirup udara segar itu ada rasa kesejukan kurasa rasa, ikhlas menerima keputusan sudah mulai meresapi jiwaku. Suasana sekolah masih terlihat sepi, hanya satpam yang sudah berdiri dipinggir jalam bersiap untuk menyambut semua warga sekolah yang kan datang.

Pagi pak Satpam"sapaku pagi itu."

Pagi juga bu."Balasnya".

Aku segera bergegas ke ruang guru untuk mempersiapkan segala keperluan mengajar, aku tidak mau ada satu yang terlewati. Aku berdoa semoga pertemuan pertama ini mampu menciptakan kesan menyenangkan untuk mereka.

Pukul 07.30 bel tanda masuk berdentang indah, kulangkahkan kakiku menuju kelas Bahasa, sambil mengucap Bismillah ku masuki ruangan itu.

Assalaamualaikum anak-anak."sapaku ramah."

Waalaikum salaam."jawab salah seorang siswa yang dikemudian hari kuketahui bernama Tania."

Aku berusaha menyapa lagi

Assalaamualaikum anak-anak." Sapaku setengah berteriak."Namun tetap saja tidak ada tanggapan dari mereka kecuali Tania.

ada gemuruh emosi yang mencoba muncul di dalam dada, tapi segera ku coba tepis.

Mereka asyik dengan kegiatan mereka sendiri, ada yang ngobrol, ada yang nyoret-nyoret kertas ada juga yang bernyanyi. Mereka sama sekali tak menganggap kehadiranku.

Aku hanya mengucap istigfar melihat kelakuan mereka.

Astagfirullah tahan Umi,sabar."kataku menguatkan diri sambil mengelus dadaku sendiri.”

Dua jam terasa seharian penuh berada di kelas ini, aku hanya menatap kelakuan-kelakuan mereka, rasa amarah semakin bergemuruh didada, emosiku sudah tidak terkendalikan lagi, ku gebrak meja sambal setengah berteriak aku menyuruh mereka diam. Sejenak suasana langsung hening tidak ada satupun dari mereka bersuara.

Ibu tanya perbuatan kalian sudah benar tidak?"kataku marah."

Maaf bu kami mengambil jurusan Bahasa tujuannya supaya terhindar dari pelajaran-pelajaran IPA tapi kenapa kami dipaksa untuk belajar IPA, kimia lagi."celetuk salah satu anak."

Aku terkaget-kaget dengan keberanian dan kata-kata mereka, walaupun dalam hati aku sedikit membenarkan apa yang diucapkannya, namun aku berusaha menjelaskan bahwa semua ilmu pengetahuan itu bermamfaat dan wajib dipelajari. Belum sempat panjang lebar ku menjelaskan bel pergantian jam sudah berdentang, aku lalu mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

Aku meninggalkan kelas dengan perasaan yang berkecamuk,rasa tidak dihargai,rasa tidak puas,rasa sedih marah semua bercampur aduk menjadi satu.

Hari itu aku langsung menuju ruang TIK, entahlah aku sengaja kesana untuk menenangkan fikiran, disana ruangannya memang sepi. Sesampainya disana ternyata ada bu Ati yang sedang asyik menyelesaikan pekerjaannya, tampak juga sang bocah-bocah menggemaskan Hasna, Hanna dan Hamdan asyik bermain dan menonton youtobe.

Hai, Apa khabar habis ngajar di kelas berapa?"Sapanya hangat."

ni di kelas Bahasa."jawabku singkat."

Kok keliatan lesu?"tanyanya lagi."

Aku lalu menceritakan masalah yang tadi aku alami.

Bu Ati hanya manggut-manggut dan berusaha menguatkan.

Hari itu awan nampak mulai menggulung, kabut mulai menebal, sesekali terdengar suara gemuruh petir menyambar sang cakrawala nan indah. Rintik-rintik hujan sepertinya mulai tertarik untuk membasahi bumi, aku segera mempercepat langkahku menuju parkiran, si bungsu belum ku jemput di sekolahnya, karena hari ini aku mengajar sampai jam terakhir.

butuh waktu 15 menit untuk sampai di sekolahnya, alhamdulillah sang hujan belum mengeluarkan semua semburannya, suasana masih gerimis-gerimis kecil.

Mama."sahut anakku begitu melihatku datang."

Hallo sayang, maaf ya mama agak telat jemputnya mama baru selesai mengajar."kataku menjelaskan"

Gak apa-apa Ma kan ada bu guru yang menjaga Afha."Kata anakku polos."

Setelah berpamitan dan mengucapkan terima kasih pada ibu bapak gurunya aku segera pulang, aku khawatir hujan semakin deras.

Sesampainya aku di depan rumah hujan sudah mulai turun dengan derasnya, kumasuki motorku segera ku buka sepatu dan menaruh tas, tidak lupa aku mengingatkan anakku untuk segera sholat zohor, Setelah berwudu' aku kemudian mendirikan sholat.

Adik ayo tidur ."Pintaku pada anakku."

Afha mau maen ke rumah Bibi As dulu ya."pintanya memelas."

Ya dah tapi jangan pulang malam, minta kakak yang antar kesana ya."kataku."

ya Ma."Jawabnya."

kak… antar adikmu sana."perintahku pada si sulung."

ya Ma bentar Aditya mau pipis dulu.

Setelah keduanya pergi aku lalu merebahkan tubuhku diatas ranjang, Bayangan kejadian tadi mulai menari-nari dibenakku. Aku mulai berfikir strategi pembelajaran apa yang akan aku terapkan untuk mengatasi masalah yang tengah kuhadapi dengan murid-muridku yang tidak punya minat terhadap pembelajaran yang aku ajarkan.

Aku mulai berselancar di dunia maya, berbagai model pembelajaran ku baca aku akhirnya menyusun beberapa draft strategi yang akan aku terapkan dalam mengajarkan pembelajaran kimia untuk kelas Jurusan Bahasa.

Hal pertama yang aku lakukan adalah berusaha memasuki dunia mereka, aku yang memiliki kepribadian supel dan mudah bergaul tanpa kesulitan yang berarti berhasil berbaur dengan mereka, Sambil berbaur aku pelajari masing-masing karakteristik, minat, hobi, bakat-bakat serta gaya belajar yang ada dalam diri mereka. Setelah beberepa lama kemudian, aku kemudian membuat draft dan mengelompokkan mereka sesuai dengan yang sudah kusebutkan, langkah selanjutnya adalah aku meminta mereka untuk bercerita di depan kelas tentang kegiatan yang mereka lakukan hari itu dari mulai bangun tidur kemudian hal-hal yang berkaitan dengan kimia aku meminta mereka untuk menggaris bawahi kemudian mencatatnya disebuah kertas. Untuk siswa yang senang menggambar dan membuat puisi atau tulisan aku menugaskan mereka untuk membuat karya yang berkaitan dengan dunia kimia. Pertemuan berikutnya aku menugaskan mereka untuk membuat drama dimana di dalam drama tersebut tema ceritanya harus ada hal-hal yang berhubungan dengan mata pelajaran kimia., hampir semua kegiatan pembelajaran aku sesuiakan dengan minat, bakat dan gaya belajar mereka. Sementara untuk kegiatan praktikum aku mencari tema-tema praktikum yang sangat familiar di telinga mereka serta judul-judul praktikum yang unik, misalnya merica berdansa, telur yang mengapung, surat rahasia, tulisan yang muncul tiba-tiba serta beberapa kegiatan praktikum yang lain. Kegiatan praktikumpun dilakukan di alam terbuka bahkan beberapa kali aku mengajak mereka melaksanakan praktikum di pantai bahkan di halaman belakang sekolah.

Untuk sumber belajar selain buku paket dan video-video pembelajaran, aku membuatkan LKS yang kususun sendiri, LKS yang disusun dibuat sangat menarik disertai beberapa gambar yang mampu menarik perhatian mereka, Bahasa yang digunakan juga Bahasa yang mudah difahami.

Beberapa bulan kemudian strategi yang kugunakan perlahan-lahan mulai menampakkan hasilnya, rata-rata anak yang tadinya kurang menyukai mata pelajaran kimia mulai menyukai pelajaran ini, bahkan sering ketika jam pelajaran sudah selesai mereka melarangku untuk keluar kelas, antusiasme mereka setiap aku memasuki kelas sikap dan sambutan mereka juga berubah 180 derajat, dan aku sangat mensyukuri itu.

Malam itu tiba-tiba aku terbangun, sepertinya tadi aku mimpi buruk, aku segera ke kamar mandi untuk berwudu’. Terdengar suara jangkrik bersahut-sahutan, ku gelarkan sajadah panjangku, aku bersimpuh menghadap sang Ilahi Robbi, dalam sujud panjangku ku panjatkan doa untuk anak-anakku, keluargaku dan juga semua murid-muridku.

Khusus untuk muridku di kelas Bahasa, kalian memang tercipta dengan kodrat dan zaman yang berbeda-beda, tugasku sebagai seorang pendidik hanyalah menuntun kalian agar menjadi manusia yang sukses dan bahagia di masa yang akan datang . Didalam menuntun kalian tentunya membutuhkan strategi-strategi yang tepat agar tujuan pembelajaran yang ingin diwujudkan tercapai. Aku bersyukur strategi dan pendekatan-pendekatan yang aku lakukan sudah mulai menampakkan hasilnya, aku sangat berharap ini semua akan diikuti oleh nilai dan prestasi kalian yang semakin meningkat khususnya dalam mata pelajaran kimia. Ada satu hal terpenting juga yang harus kita miliki sebagai seorang pendidik yakni “Rangkullah anak didikmu dengan hati, niscaya mereka juga akan menerimamu dengan hati”.

Kamis, 19 Agustus 2021


 

 Malam kian beranjak menuju peraduannya

suara rintik-rintik hujan yang seakan enggan berhenti bernyanyi makin terdengar syahdu di telinga

Aku masih disini menikmati kedinginan malam yang terasa menusuk di dalam raga ini..

Wahai hati yang terdalam

apa yang terjadi dengan kelukaanmu

mengapa keheningan malam ini terasa semakin menyiksa kalbu terdalamku

Aku ingin bulan menemani sepiku

aku ingin kehadiran bintang menghibur laraku

Namun apalah daya mereka kalah dengan kehadiran hujan yang semakin deras membasahi bumi

Wahai Malam cepatlah berlalu

agar ku bisa melihat indahnya sinar matahari kembali

janganlah kau terus mengurungku dalam keheningan dan kesunyian yang begitu menghampakan hatiku

Wahai hujan berhentilah menyandera bulan dan bintang dengan derasnya airmu

karena ku ingin mereka menemani hari-hari sepiku dan membuat senyum ceriaku terukir kembali

Ummie

24 Februari 2021

MEMBENTUK BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

 

Pendidikan karakter di sekolah bukan hanya mendorong murid untuk sukses secara moral maupun akademik di lingkungan sekolah, tetapi juga untuk menumbuhkan moral yang baik pada diri murid ketika sudah terlibat di dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang dapat menyiapkan murid menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan seperti tujuan pendidikan sendiri.

Jika kita mengacu pada dasar negara kita yaitu, Pancasila, maka pendidikan karakter diharapkan dapat mngembangkan nilai-nilai pelajar pancasila yang Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Kreatif, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Mandiri. Pendidika Karakter.yang menyiapkan murid menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan seperti tujuan pendidikan sendiri.

Untuk mengembangkan pendidikan karakter salah satunya dikembangkan budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya positif yang dikembangkan di sekolah berisi kebiasaan yang disepakati bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya, maka nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk pada diri murid

Budaya positif apabila dapat berkembang dengan baik pada murid dan siswa maka akan dapat membangun hubungan kerjasama yang baik antara murid, guru dan orang tua, menumbuhkan kesadaran dalam melakukan hal- hal yang baik, murid terbiasa dengan pola hidup teratur, mengembangkan kepercayaan diri dan tanggung jawab bersama, membangun karakteristik siswa, mengembangkan kegotongroyongan dan kerjasama antara guru, murid dan orang tua, menumbuh kembangkan motivasi instrinsik anak, membangun hubungan sosial yang bagus antar warga sekolah, menumbuhkan rasa aman dan nyaman, dan menumbuhkan kesadaran dari diri murid terhadap budaya positif.

Salah satu bentuk budaya positif yang dikembangkan di sekolah adalah menerapkan Disiplin Positif. Disiplin positif adalah disiplin tanpa ancaman atau tanpa hukuman, menerapkan displin positif dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam membentuk karakter positif. Disiplin positif dapat dibuat melalui kesepakatan antara guru dan siswa, agar siswa merasa terlibat dan bertanggungjawab dalam menjalanankan disiplin tersebut.

Salah satu langkah dalam menerapkan budaya disiplin positif adalah dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam pembentukan budaya disiplin positif di kelas. Hal ini juga dapat membantu proses belajar mengajar yang lebih mudah dan tidak menekan

Kesepakatan kelas berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan murid bekerja bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap murid, tapi juga harapan murid terhadap pengajar. Kesepakatan disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru dan murid.

B. DESKRIPSI AKSI NYATA

Pelaksanaan kegiatan Mengembangkan budaya disiplin positif melalui kesepakatan kelas. Langkah-langkah yang dilakukan guru dan murid dalam menyusun kesepakatan kelas adalah

  1. Guru bersama murid mengidentifikasi masalah yang selama ini sering dihadapi di kelas, terkait dengan ketidaknyamanan yang dirasakan.
  2. Guru menanyakan harapan dan ide kepada murid untuk mencapai kelas yang diimpikan.
  3. Guru meminta murid untuk memberikan masukan tentang kondisi kelas yang diimpikan satu persatu.
  4. Guru memandu siswa untuk menempelkan ide yang dituliskan pada kertas stick up untuk di bahas secara bersama.
  5. Guru meminta perwakilan siswa untuk menuliskan  semua masukan yang disampaikan murid pada kertas karton yang di tempelkan sebagai hasil kesepakatan bersama.
  6. Guru bersama murid mengubah ide hasil diskusi menjadi sebuah kesepakatan kelas
  7. Guru dan murid menyepakati hasil kesepakatan kelas sebagi suatu pembiasaan yang dilakukan untuk mencapai kelas impian dengan menjungjung tinggi nilai kemufakatan.

Dari kesepakatan tersebut dapat di jadikan acuan dalam pengembangan budaya disiplin positif disekolah yang menjadi tujuan dalam mencapai visi-misi sekolah kedepan.

BUDAYA POSITIF SEKOLAH




Jumat, 13 Agustus 2021

Pemuda Penikmat Kopi


                                                           PEMUDA PENIKMAT KOPI

 Ku pinggirkan motorku, Hujan turun dengan begitu derasnya suara petir menggelegar sanggup membuat nyaliku ciut untuk melanjutkan perjalanan, kiri kananku dipenuhi pepohonan yang melambai-lambai tertiup angin kencang jalanan terasa gelap akibat derasnya air hujan. Jas hujanpun tiada kondisi ini mengharuskan aku memasukkan tasku di jok motor kalau tidak buku serta hp bisa habis terkena guyuran hujan yang begitu deras.

Setelah semua ku masukkan ke jok motor aku melanjutkan kembali perjalananku hampir semua titik jalanan yg kutemui tergenang banjir.

Setelah berjibaku dengan air hujan yang begitu deras dan kondisi jalan yang tergenang banjir akhirnya sampailah aku di depan istana mungilku, istana mungil nan sesderhana tempatku berteduh dengan kedua putraku.

Aku adalah seorang single farents, aku memiliki dua orang putra yang masih kecil semenjak mantan suamiku memilih menikah lagi dengan pembantu rumah tangga kami aku memutuskan untuk berpisah dan mengasuh sendiri anak-anakku walaupun pada awalnya semua terasa berat tapi aku berusaha menjalaninya dengan ikhlas.

selain berprofesi sebagai seorang guru untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari aku juga berprofesi menjadi seorang pedagang. Apapun aku jual yang penting halal dan bisa menunjang kebutuhan hidup yang semakin banyak.

Ting ting..terdengar gawaiku berbunyi berkali-kali

seteleh di cek ternyata ada wa yang masuk, dengan perasaan malas dan kondisi tubuh masih menggigil kedinginan kuraih ponsel yang kubungkus dalam plastic hitam, kubaca satu persatu deretan wa yang masuk ku geser perlahan-lahan. Mataku tertegun pada sebuah no yang terasa asing di mataku. Setelah ku amati aku baru inget “ eh ini kan pemuda yang tadi satu kelompok denganku” gumamku dalam hati.

"Hai kirimi foto kegiatan tadi dong"

Deg ...kenapa ada desiran aneh menjalar di tubuhku begitu mengetahui dia yang wa

Ah..apa-apaan ini ,,segera ku tepis perasaan aneh itu.

Ya…bentar saya baru nyampe rumah ni.”balasku sambil membuka bajuku yang basah kuyup karena hujan deras tadi di jalanan.

Aku ingat sama pemuda tadi, bukankah lokasi rumahnya sangat jauh dari hotel tempat kami melaksanakan kegiatan lokakarya"eh kenapa juga aku mikirin dia, kenal juga baru tadi. gumamku kesal".tapi tetap saja jari lentikku menulis di layar ponsel . Udah sampai mana gak kehujanan tadi ?? ujarku sambil menahan gejolak di dada entah kenapa ada getaran aneh yang selalu mendekat setiap mencoba menulis kata-kata untuk pemuda tadi. “Ya kehujanan ni masih berteduh di musholla "balasnya"

Deg…” Ah kembali getaran aneh itu menyapa jiwaku bahkan berubah jadi getaran indah yang enggan untuk aku hindari.

Hai jangan lupa ya foto-foto kegiatan tadi dikirimi" tulisnya..

Yaa tenang semua foto yang ada wajah kamu pasti ku kirimi "Jawabku tersenyum"

Sampai malam menyapa air hujan masih terus mengguyur seluruh bumi aku hanya bergumam dalam hati" Turunlah sederas yang engkau inginkan aku sudah lama merindukan kesejukanmu".

Semenjak kegiatan Lokakarya itu komunikasiku dengan pemuda itu terjalin dengan baik, ada rasa hampa jika sehari saja dia tidak menyapa dunia mayaku. Walaupun obrolan kita sangat singkat tapi itu sanggup mengobati setiap rasa rindu padanya mengusik.

Sejak pagi sang surya seolah enggan menampakkan wajahnya, semilir anginpun seakan menyembunyikan diri dibalik awan tebal sepertinya hujan akan turun ke bumi, langit mendung dan sangat gelap. dia seakan ikut merasakan kesenduan dan kepedihan yang tengah kurasakan saat ini.

Kembali peristiwa itu menyapa memoriku

Hai...udah ngerjain tugas? itu sapaan rutinmu setiap kali ada tugas-tugas yang mesti dikumpulkan.

“Udah dong” jawabku

“Kamu memang guru hebat selalu mengerjakan tugas tepat waktu” balasmu”.

Aku senyum-senyum sendiri mendengar pujianmu.

“kamu dah ngerjain belum?” tanyaku kembali.

“Belum” jawabmu. Jawaban yang selalu sama setiap kali aku menyakan tugas-tugas yang ada di lms dan sama seperti hari-hari sebelumnya aku akan menawarkan diri membantumu atau kadang kamu yang meminta bantuan padaku untuk menyelesaikannya dan terkadang aku yang meminta bantuan padamu dan jujur aku sangat senang dengan kegiatan kolaboratif kita. Aku merasa hanya dengan cara inilah aku bisa dekat denganmu.

Kenapa belum tidur "sapaan itupun selalu kau tuliskan tiap kali melihat statusku wa ku yang belum juga terlelap ditengah malam buta.

Aku memang menjadi bukan diriku semenjak berjumpa denganmu

pertemuan kita waktu itu mampu membuat hatiku tak bisa lepas dari bayangmu. Setiap saat aku senantiasa mengobati rasa rinduku padamu dengan menulis bait-bait puisi indah. Bait-bait puisi yang kurangkai dengan kata-kata yang indah, puisi yang menggambarkan bagaimana besarnya rasa cintaku padamu aku berharap melalui puisi-puisi ini engkau akan mengerti bahwa aku mencintaimu semenjak pertama kali berjumpa denganmu.

Setiap malam aku seperti orang gila yang pekerjaannya menatap layar ponsel hingga tengah malam menunggu sapaan-sapaan hangatmu.

Tak tersasa sudah berapa purnama berlalu sapaan itu semakin menghilang bahkan kini tinggal bayangan. Aku tidak mengerti kenapa sikapmu berubah kau hanya menyapa dunia mayaku sekenamu saja lalu berlalu begitu saja meninggalkan aku yang terpaku seorang diri sambil menatap gawaiku dengan perasaan gundah dan diliputi banyak pertanyaan.

Aku tidak tahu perasaanmu padaku seperti apa padaku karena aku sendiri tidak pernah mau mencari tahu aku hanya asyik dengan perasaanku sendiri, aku tidak berani berharap, aku takut kecewa yang aku tahu semua tentangmu terasa indah untuk dibayangkan.

Takdir gak pernah bisa kita tebak kemana dia akan membawa warna hidup kita, kita hanya bisa mengikuti scenario sang pencipta tanpa mampu mengelak apalagi protes dengan ketentuanNya begitupun dengan ulasan takdir dalam hidupku aku tidak pernah menyangka akan berada di posisi ini . Hati yang selama puluhan purnama tertutup oleh awan pengkhianatan berlahan tapi pasti bersinar kembali sejak pertama kali berjumpa denganmu

wajahmu senyummu biasa saja namun mampu menembus dinding-dinding hati yang selama ini telah membatu termakan kebencian, dendam dan duka nestapa. Membayangkan senyum manismu mampu menciptakan getaran indah yang membuat wajahku bersemu merah dan membuat senyum ceriaku terukir kembali.

Dulu waktu terasa begitu sempit, tapi kini memikirkanmu sepanjang malam waktu seakan menjadi milikku

Aku jatuh cinta padamu sejak pertama kali melihatmu dan ku yakin itu..dua purnama terlewati namun wajahmu masih setia menemani tiap hembusan nafasku

rasa itu indah tapi disisi lain sakit

karena aku merasa kau tidak memiliki perasaan seperti yang kurasakan.

sering aku berfikir untuk memblokir nomormu tapi aku merasa itu tindakan yang keliru.kau tidak salah apapun dalam hal ini aku yang salah karena tidak mampu mengelola perasaanku padamu dengan baik.

Hai...meet dah mulai belum??

sapamu waktu itu" ah aku semakin merasa tidak bisa lepas dari cintaku padamu kau selalu saja hadir kembali tiap kali aku memutuskan untuk pergi menjauh..Hatiku berteriak..

Kamu siapa, Budi pekertimu bagaimana mengenalmu pun baru satu purnama tapi mengapa kamu sanggup hadir disetiap aliran darahku merongrong ketenanganku menghantui hampir disetiap penghujung malamku setiap sudut hanya kau difikiranku

Ah...terkadang ada rasa letih memendam perasaan seorang diri tanpa mampu mengungkapkan kepada dia yang dicinta.

Saat ini yang Aku tentang dirimu adalah kau adalah seorang pemuda penikmat kopi senaru kopi yang kau racik dengan tangan kekarmu kamu selalu mengatakan minum kopi racikanmu dapat menyelesaikan setiap masalah yang menghadapi Seandainya engkau tahu betapa aku ingin meminum kopi racikanmu agar aku bisa terbebas dari rasa cinta yang tak jua berbalas darimu.

Sementara itu jauh di ujung sana si pemuda segera mencari tempat berteduh. Dia tidak sanggup melawan derasnya air hujan yang seperti menampar wajahnya tubuhnya setengah basah kuyup walaupun sudah menggunakan jas hujan, matanya tertuju pada sebuah musholla yang terletak tidak jauh dari pinggir jalan dia lalu menepikan motornya dan segera berteduh di sana. Sambil bersandar dia mulai memainkan gawai yang sejak tadi dia simpan di kantong celananya, tanpa sengaja matanya tertuju pada no wa wanita yang satu kelompok dengannya di hotel.  Entah mengapa tiba-tiba dia terbayang kegiatan lokakarya tadi "senyum serta kelincahan wanita itu dalam setiap kegiatan diskusi mulai bermain-main dimatanya tanpa dia sadari ada getaran aneh yang menjalar dihatinya setiap kali membayangkannya. Astagfirullah apa yang terjadi denganku ?" sesalnya dalam hati.

Tapi tanpa mampu dicegah dia akhirnya mengirim wa juga kepada wanita itu meminta foto-foto kegiatan lokakarya tadi dan tanpa diduga wanita itu juga langsung membalas chatnya.

           Menjelang azan magrib tibalah pemuda itu di depan pintu rumahnya ternyata cuaca disana tidak jauh berbeda dengan yang terjadi selama diperjalanan tadi hujan lebat masih mengguyur hampir disemua wilayah Lombok Barat. Hujan sepertinya masih betah mengguyurkan air derasnya sampai pagi menjelang. Segera pemuda itu ke kamar mandi untuk membersihkan badannya sekalian berwudu dan segera melaksanakan sholat magrib. Setelah menyelesaikan sholat magrib dia lalu mengambil alquran dan terdengarlah alunan merdu suaranya melantukan ayat demi ayat firman sang Maha Semesta. Lantunan suaranya mampu membuat sang semesta terlena dalam kesejukan dan kedamaian hati yang tak terperi.

Aku adalah seorang pemuda yang bekerja sebagai guru honorer disebuah SMP yang terletak dipedalaman kabupaten Lombok Barat, di usia yang sudah melebihi kepala tiga aku belum memutuskan untuk berumah tangga selama ini aku sudah berusaha menjalin hubungan dengan beberapa gadis tapi selalu gagal di tengah perjalanan. Entahlah aku sendiri tidak tahu penyebabnya aku hanya berfikir mungkin Allah belum memberikan jodoh terbaik untukku atau mungkin karena penghasilanku sebagai guru honorer yang tidak seberapa mengakibatkan aku khawatir untuk membina rumah tangga.

Semenjak kegiatan lokakarya waktu itu wajah wanita itu yang ku ketahui bernama Ema masih sering mengganngu malam-malamku, Dia ternyata seorang wanita single parent hal ini tanpa sengaja kuketahui semenjak kami akrab saling berbalas wa waktu itu. aku ingin setiap saat bertanya khabarnya melalui dunia maya tapi ada perasaan takut dan minder mengingat status dia yang sudah PNS, ya aku secara tidak langsung mengetahui dia seorang PNS pada saat diskusi di kegiatan lokakarya dulu. Setiap status yang dia share ingin aku ketahui. Beberapa hari ini aku sering melihat dia membuat status puisi-puisi indah yang berisi tentang seorang wanita yang sedang jatuh cinta hal ini membuatku semakin merasa tidak yakin untuk mengungkapkan apa yang kurasakan padanya, aku berharap puisi-puisi indah yang dia buat itu tertuju untukku namun aku tidak yakin mengingat kami hanya berjumpa satu kali dan dia juga jarang menyapaku walaupun melalui dunia maya.

Ku pegang kepalaku yang mulai terasa sakit hatiku merasa gundah aku tidak mengerti mengapa aku bisa seperti ini, wajah dan senyum wanita itu biasa-biasa saja tapi mengapa sanggup membuat aku terkapar tak berdaya. Disaat seperti ini aku hanya bisa mengobati gundah gulanaku dengan meminum kopi ya aku adalah seorang pemuda penikmat kopi aku merasa setiap permasalahan yang kuhadapi akan terselesaikan dengan meminum kopi. Aku berharap dengan meminum kopi racikanku sendiri mampu menghilangkan perasaan cinta yang terpendam untuknya.

TERSESAT

Cerita dikit perjalanan hari ini: Minggu-minggu ini vertigo ku suka kambuh, walau tidak separah dulu tapi tetap membuatku khawatir karena ...